Ambon (ANTARA) - Aktivis perempuan dan anak asal Maluku, Lies Marantika mengimbau orang tua di Indonesia untuk mendidik anak-anaknya dengan cara dialogis.

"Kebanyakan orang tua kita tidak dialogis dalam mendidik anak-anak mereka, lebih banyak main perintah atau melarang tapi tidak memberikan penjelasan kenapa sesuatu itu dilarang atau harus dilakukan, inilah yang menjadi problem besar pembinaan anak dalam banyak keluarga," kata Lies Marantika di Ambon, Sabtu.

Lies adalah mantan Komisioner Komnas Perempuan periode 1998 - 2006 yang saat ini menjabat sebagai Direktur Yayasan Gasira Maluku, lembaga yang menyediakan Rumah Aman bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

Pengajar di Institut Agama Kristen Protestan Negeri (IAKN) Ambon itu mengatakan pembinaan dan pendidikan anak di dalam keluarga haruslah menggunakan cara yang dialogis, artinya ada dialog langsung antara anak dan orang tua, bukan hanya sekedar memberi nasihat atau melarang dan memerintah, tapi juga memberikan penjelasan yang bisa dipahami oleh anak.

Metode ini dinilai bagus karena tidak hanya ada proses pemberian edukasi oleh orang tua secara langsung kepada anak, tetapi juga akan semakin mengeratkan hubungan orang tua dengan anaknya.

Ia mencontohkan ketika orang tua melarang anak menonton atau mengakses tayangan negatif dan semacamnya, seharusnya orang tua juga menjelaskan tayangan seperti itu tidak boleh ditonton karena bisa menyebabkan adiksi dan mengganggu perkembangan otak anak.

"Saranku para orang tua jangan cuma bisa melarang 'kamu jangan nonton video porno atau jangan kebanyakan main game' tapi juga memberikan penjelasan kepada anak kenapa mereka dilarang, sehingga mereka juga paham. Ini juga menjadi bagian dari memberikan pengetahuan dan edukasi kepada anak," ujar Lies.

Karena itu, menurut Lies, untuk menghasilkan generasi Indonesia yang baik dan bermartabat, tidak hanya harus mendapatkan pendidikan formal hingga level yang paling tinggi, tapi juga diperlukan pembinaan etika dan moral dari orang tua.

Sebab dibandingkan guru atau pengajar di lembaga pendidikan, orang tua memiliki hubungan yang lebih mendalam dengan anak-anaknya. Kedekatan secara emosional tersebut bisa dimanfaatkan untuk lebih berbicara dari hati ke hati dengan anak-anaknya.

"Peran orang tua dan keluarga sangatlah penting karena dari sanalah pertama kali mereka belajar, melihat dan mengamati," kata Lies.

Baca juga: KPPPA imbau orang tua pahami pola asuh anak milenial
Baca juga: Waktu berkualitas keluarga dinilai penting untuk asuh anak
Baca juga: KPPPA dorong aturan pengasuhan anak yang menyeluruh

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019