Begitu selesai pengembangan 'float' dan peningkatan basik pesawat, maka pada 2022 mulai 'flight test' (uji coba penerbangan)
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) fokus pada pengembangan roket hingga pesawat tanpa awak dalam program prioritas nasional lima tahun ke depan.

"Program prioritas nasional ke depan, pertama terkait dengan roket itu dikembangkan untuk meningkatkan jangkauannya, kemudian terkait dengan pesawat ini diarahkan untuk pesawat amfibi kemudian juga pesawat tanpa awak untuk ketinggian menengah dan untuk 'medium-altitude long-endurance' untuk yang mempunyai daya tahan lama, ini bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dengan Kemhan (Kementerian Pertahanan)," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada wartawan di sela-sela Sarasehan 50 Tahun Planetarium dan Observatorium Jakarta di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu.

Program prioritas selanjutnya adalah pengembangan satelit yang diarahkan untuk membangun satelit komunikasi orbit terendah.

Dia mengatakan hal yang juga menjadi fokus ke depan adalah pengembangan observatorium nasional. Observatorium nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

Sebelumnya, Lapan mengatakan pesawat perintis N219 Amfibi yang akan dikembangkan pada 2019 diperkirakan mulai uji coba terbang pada 2022.

"Begitu selesai pengembangan 'float' dan peningkatan basik pesawat, maka pada 2022 mulai 'flight test' (uji coba penerbangan)," kata Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Gunawan Setyo Prabowo.

Ia mengatakan setelah sertifikasi penerbangan untuk pesawat N219 pada 2019, maka pengembangan pada pesawat N219 Amfibi akan dimulai.

Pada dua tahun pertama, yakni 2019-2020, akan dilakukan pengembangan "float" yang berguna untuk menganti roda agar pesawat dapat mengapung di atas permukaan air.
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019