Jakarta (ANTARA News) - DPR RI melakukan "fit and proper test" (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap sejumlah calon duta besar (Dubes) baru RI untuk beberapa negara sahabat. Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yusron Ihza Mahendra di gedung DPR/MPR Jakarta, Senin, sejumlah nama yang sedang diproses di DPR antara lain mantan Menkum HAM Hamid Awaludin yang diusulkan menjadi Dubes RI di Belanda. Mantan Jaksa Agung Abdurahman Saleh juga dipersiapkan menjadi Dubes. Calon lainnya yang diajukan adalah mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, tetapi Yusril dikabarkan menolak jabatan Dubes. Sedangkan mantan Jaksa Agung Andi Ghalib dicalonkan menjadi Dubes RI di India. Andi Ghalib yang juga Anggota Fraksi PPP DPR RI menyatakan siap bila dipercaya untuk menjadi Dubes baru. "Saya sudah mempelajari keadaan India dari semua aspek. Ideologi, politik, sosial, budaya, Hankam, pertanian, pariwisata, dan perdagangan," katanya. Menurut dia, posisi India atas Indonesia sudah sangat strategis. Sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, kemajuan India di bidang Iptek dinilai sangat luar biasa. Komisi I DPR berupaya memilih calon Dubes Indonesia yang berkualitas, supaya diplomasi Indonesia kuat dalam menghadapi berbagai persoalan dan diperhitungkan dunia internasional. "Komisi I DPR akan memilih calon Dubes yang memiliki kemampuan diplomasi tinggi, karena Komisi I DPR juga ikut bertanggungjawab atas keberhasilan diplomasi Indonesia di dunia Internasional," kata Yusron Ihsa Mahendra. Posisi duta besar tidak lagi diperuntukkan bagi para mantan pejabat yang gagal mengurusi negara, seperti yang diidentikkan selama ini. Karena itu mereka yang diajukan presiden tetap diuji.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007