Surabaya (ANTARA News) - Tokoh teater dan ludruk yang banyak melahirkan seniman ludruk di Surabaya, Bawong SN, meninggal dunia dalam usia 55 tahun saat dirawat di RS Darmo, Surabaya, Senin sekitar pukul 15.45 WIB. Bawong yang selama ini dikenal sebagai aktor teater terbaik di Jawa Timur itu masuk ke rumah sakit karena sesak nafas atau asmanya kambuh, Senin sekitar pukul 10.00. Beberapa tahun sebelumnya dia juga pernah diopname karena sakit jantung. Seniman yang juga sutradara senior itu selama ini bekerja sebagai karyawan TVRI Jawa Timur. Salah seorang pendiri kelompok teater Bengkel Muda Surabaya (BMS) itu meninggalkan seorang isteri dan dua anak. Senin malam, jenazah Bawong dibawa ke rumahnya di Jl Pasar Kembang 103 Surabaya. Menurut rencana jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di daerah Banyu Urip, Surabaya, Selasa sekitar pukul 10.00 WIB. Ketua BMS, Farid Syamlan kepada ANTARA mengemukakan, banyak seniman yang pernah belajar kepada almarhum Bawong merasa kehilangan tokoh panutan dalan dunia seni peran itu. "Banyak tokoh ludruk yang dulunya belajar pada pak Bawong yang merasa kehilangan, termasuk saya sendiri juga murid beliau. Mereka yang pernah belajar ke Bawong adalah, Kirun yang bersamanya mendirikan kelompok Depot Kirun," katanya. Tokoh ludruk Surabaya lain yang pernah menjadi murid Bawong adalah, Supali, Cak Pendi dan lainnya. "Memang akhir-akhir ini Bawong sering sakit, terutama asmanya yang sering kambuh," kata Farid yang juga Humas Dewan Kesenian Surabaya (DKS) itu. Saat masih di rumah sakit, tokoh yang pernah mendapatkan penghargaan seniman terbaik Jatim tahun 2006 itu, antara lain, Cak Kadar, pelukis Amang Mawardi, Autar Abdillah (dosen teater Unesa), Supali dan para aktivis di DKS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007