Kita desain, sesuai alamiahnya, seperti ketinggian kandangnya. Sehingga kalau dia punya anak, tinggal kita buka kita lepaskan
Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, siap mengembangbiakkan sepasang elang jawa (Nisaetus  bartelsi) bernama Hanum dan Riska dengan menyiapkan kandang penangkaran khusus untuk spesies yang dianggap identik dengan Burung Garuda tersebut. 

"Awal di sini satu pasang. Tujuh tahun baru bisa berkembangbiak. Tapi kalau bisa menangani dengan teknologi hitech dengan inkubator, kita bisa lebih populasi, persentasenya lebih tinggi," kata Direktur TSI Bogor Jansen Manansang kepada ANTARA saat meresmikan kandang perkembangbiakan elang jawa di Bogor, Jawa Barat, Sabtu. 

Pengembangbiakan elang jawa dilakukan karena jumlah populasinya terancam punah. Karenanya Janseng mengatakan TSI menggandeng PT Smelting untuk membuat penangkaran elang sebagai program kerja sama konservasi.

"Namanya Hanum dan Riska. Ini satwa endemik Indonesia hanya ada di Pulau Jawa. Ini elang yang persis (lambang negara) Burung Garuda," kata Jansen.

Ia mengatakan TSI dan PT Smelting sepakat membangun penangkaran elang jawa di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, karena lokasinya sesuai dengan habitat satwa tersebut.

"Kita desain, sesuai alamiahnya, seperti ketinggian kandangnya. Sehingga kalau dia punya anak, tinggal kita buka kita lepaskan," ujar dia.

Jansen mengatakan sebelumnya TSI Bogor sudah beberapa kali berhasil mengembangbiakkan satwa lalu melepasliarkannya ke alam, di antaranya curik putih dan owa jawa.

"Nah ini kontribusi dari TSI sebagai lembaga konservasi. Begitu juga dengan PT Smelting dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk sengaja mengajak masyarakat, sama-sama berpartisipasi untuk bagaimana menjaga lingkungan kita," lanjutnya.

Baca juga: TSI-Hino kerja sama konservasi Elang Jawa


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019