Kita harus memanfaatkan pasar yang terbuka ini dengan memanfaatkan jejaring yang dimiliki oleh Asosiasi Pengusaha Muslim Rusia
London (ANTARA) - Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam XI International Economic Summit “Russia-Islamic World: KazanSummit 2019” untuk memperluas pasar produk halal Indonesia di Rusia yang berlangsung di Kazan, ibukota Republik Tatarstan, Federasi Rusia, pada 24-26 April lalu.

Serangkaian kegiatan diikuti Indonesia antara lain Russia Halal Expo, Indonesia-Russia Business Forum, Kazan Modest Fashion Show, Forum of Young Diplomats of the OIC Countries, kata Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana dalam keterangannya kepada Antara London, Minggu.

Antusiasme Indonesia untuk menembus pasar industri halal Rusia itu ditandai dengan hadirnya tujuh perusahaan Indonesia yang ikut meramaikan Paviliun Indonesia seluas 100 m2 yang terletak di pintu masuk tempat pameran yang sangat strategis.

Ketujuh perusahaan Indonesia tersebut bergerak di bidang produk makanan, kosmetik dan busana muslim (fashion), yaitu Indofood, Garudafood, Mayora (produsen Torabika), Incofood (produsen Indocafe), Paragon Technology & Innovation (produsen Wardah cosmetics), Shafira, dan IRD by Indriya R. Dani.

Produk Indofood dan Torabika telah memasuki pasar Rusia, sementara Indocafe, produsen baju Muslim Shafira dan kosmetik halal Wardah baru menjajagi pasar Rusia yang sangat potensial.

Paviliun Indonesia yang tampil menonjol menjadi perhatian pengunjung. Perhatian tidak hanya dari pelaku bisnis yang ingin mengetahui peluang kerja sama dengan Indonesia dan produk-produk Indonesia, tetapi juga masyarakat umum lainnya yang ingin mendapatkan informasi tentang produk Indonesia.

Pengunjung expo juga tidak berhenti untuk mencicipi produk kopi, mie instan, dan makanan kemasan lainnya. Produk-produk makanan tersebut sudah memiliki label halal.

Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov saat mengunjungi Paviliun Indonesia menyambut baik kehadiran Paviliun Indonesia dan berharap hadirnya pengusaha Indonesia akan semakin meningkatkan nilai perdagangan kedua pihak.

Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi mengatakan peran aktif pelaku usaha Indonesia diperlukan dalam upaya menembus pasar Rusia yang sangat besar.

Diharapkan dari Tatarstan produk halal Indonesia dapat menembus wilayah Rusia lainnya yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Dagestan, Chechnya, dan Bashkorstortan.

Pada 2018 nilai perdagangan Indonesia dengan Rusia sebesar 2,5 milar dolar AS dan kehadiran para pengusaha Indonesia diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan RI-Rusia.

Selain mengadakan Indonesia-Rusia Business Forum di ajang Kazan Summit, KBRI Moskow memfasilitasi pertemuan pengusaha Indonesia dengan Asosiasi Pengusaha Muslim Rusia di Hotel Grand Kazan.

Presiden Asosiasi Pengusaha Muslim Rusia Aidar Shagimardanov menyambut baik inisiatif pertemuan bisnis ini dan berjanji akan membawa delegasi pengusaha Muslim Rusia untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Kita harus memanfaatkan pasar yang terbuka ini dengan memanfaatkan jejaring yang dimiliki oleh Asosiasi Pengusaha Muslim Rusia," ujar Dubes Wahid.

International Business Manager PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Novianty, yang pertama kali berkunjung dan ikut serta pada expo di Rusia menyatakan optimisnya produk Garudafood dapat diterima di pasar Rusia setelah menyaksikan antusiame warga Rusia menyicipi produknya.

Demikian juga perwakilan dari Incofood setelah menyaksikan pengunjung mengantre mencoba produknya, Indocafe selama pameran berlangsung, mengatakan telah ada beberapa distributor yang berminat menjadi perwakilannya di Rusia.

Tatarstan adalah salah satu wilayah Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, serta salah satu daerah paling maju di Rusia.

Kazan Summit 2019 diikuti lebih dari 3.600 peserta dari 72 negara dan 38 negara bagian Rusia. Sementara itu pada Russia Halal Expo tercatat 98 exhibitor halal dari delapan negara, seperti negara-negara pecahan Uni Soviet, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Turki, Malaysia, Rusia dan Indonesia.

Selama pelaksanaan Kazan Summit 2019 ditandatangani 32 perjanjian yang salah satunya adalah Memorandum of Understanding antara Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dengan Tatarstan Investment Development Agency (TIDA) yang masing-masing ditandatangani Ketua IHLC Sapta Nirwandar dan Ketua TIDA Taliya Minullin. Kedua pihak sepakat menjalin kerja sama saling menguntungkan di bidang halal lifestyle.

Turut hadir pada Kazan Summit kali ini Staf Ahli Mendag RI Doddi Edward, Kepala BP Batam Edy Putra Irawadi, Rektor Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor Muniarti Mukhlisin, perwakilan Universitas Ibn Khaldun (UNIKA) Bogor Indriya Rusmana, serta delegasi Indonesia lainnya, baik dari kementerian terkait, maupun pelaku bisnis.
 

 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019