Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengevakuasi sekitar 500 jiwa warganya yang terdampak banjir bandang di dua desa di Kecamatan Dolo Selatan, Senin.

"Tadi malam kita sudah bergerak mengevakuasi warga ke titik yang aman, karena dua desa di Dolo Selatan ini tidak ada lagi tempat yang aman," kata Bupati Sigi, Irwan Lapatta setelah meninjau langsung sejumlah titik banjir di daerahnya, Senin.

Dijelaskan, di Dolo Selatan terdapat tiga desa terdampak banjir yakni Desa Bangga, Walatana dan Desa Balongga. Namun, dua desa paling parah yakni Bangga dan Desa Walatana.

"Kami ungsikan ke lapangan karena kami kuatir kalau lokasinya tidak aman, warga kami bisa terkurung banjir," katanya.

Dalam evakuasi itu Pemda dibantu sekitar 300 personel TNI dan Polri.

Mereka yang diungsikan, kata Irwan, terdiri dari orang tua hingga anak-anak dan balita.

Pemerintah telah membangun posko penanggulangan bencana dan dapur umum karena sebagian besar warganya sejak Minggu malam hingga kini belum makan.

"Ada banyak anak-anak yang segera butuh pertolongan," katanya.

Irwan mengatakan selain menanggulangi secara darurat, dirinya juga sudah berkoordinasi ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah segera menurunkan alat berat untuk menormalisasi sumber air dan membersihkan rumah penduduk yang terdampak.

Selain di Dolo Selatan, banjir juga menghantam tiga desa di Kecamatan Gumbasa yakni Omu, Tuva dan Desa Salua.

Dia mengatakan dua desa yakni Tuva dan Salua masih sulit dijangkau karena akses jalan terputus akibat terhalang material kayu dan lumpur. Irwan menyatakan akan segera menurunkan alat berat, dibantu Pemerintah Provinsi untuk segera membuka akses ke kedua desa tersebut.

Hingga kini, kata Irwan, belum ada korban meninggal dunia. Namun, satu orang dinyatakan hilang sejak Minggu malam.*


Baca juga: Banjir bandang Sigi, rumah warga terkubur lumpur hingga atap

Baca juga: Bupati Sigi sisir daerah-daerah banjir bandang di daerahnya


 

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019