Jakarta (ANTARA) - Tim dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FK UI) menemui anggota KPU untuk memberikan rekomendasi menyikapi banyaknya petugas Pemilu yang meninggal dan jatuh sakit untuk dipertimbangkan dilaksanakan dalam pemilihan berikutnya.

"Jadi hari ini kami memberikan policy brief kepada KPU yang berisi berbagai analisa dan usulan-usulan ke depan," ujar Dekan FK UI, Dr dr H Ari Fahrial Syam, dalam konferensi pers, di Kantor KPU, Jakarta, Senin.

Tim dari FK UI menyampaikan beberapa rekomendasi untuk KPU jika pemilu serentak akan dilakukan lagi di masa depan.

Rekomendasi FK UI antara lain memberlakukan sistem gilir kerja, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, melibatkan puskemas saat hari pelaksanaan pemungutan suara dan kerja sama dengan asuransi serta BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan sehingga jika ada masalah kesehatan bisa langsung ditangani.

Menurut dia, penyebab banyak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia atau jatuh sakit karena beberapa faktor termasuk memiliki riwayat penyakit, mengidap penyakit yang tidak diketahui dan bekerja melewati jam biologis yang semestinya.

"Apalagi stress yang terjadi pada para petugas bukan hanya hari H saja. Tapi bisa saja beberapa hari sebelumnya, atau bahkan beberapa minggu sebelumnya," ujar dia.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU, Arief Budiman, menyambut baik usaha FK UI untuk melakukan penelitian mendalam dan berjanji akan menindaklanjuti jika rekomendasi resmi sudah dikeluarkan.

"Nanti kita lihat dulu setelah evaluasi atau penelitiaannya selesai, baru kita akan tindak lanjuti," ujar dia.

Menurut data KPU, sejauh ini petugas pemilu yang meninggal sudah mencapai angka 296 orang.

Pewarta: Ade P Marboen dan Prisca Triferna
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019