Jakarta (ANTARA) - Gitaris Arya Novanda merilis video klip "I", versi video musik dari lagu yang sudah diperkenalkan pada publik tahun lalu. Dalam video tersebut, ia menampilkan proses rekaman lagu “I” di SAE tahun lalu.

Musisi 21 tahun itu juga membubuhkan lirik dalam video tersebut agar para penontonnya dapat memahami pesan lebih mudah.

“Kenaifan gue sebagai anak muda labil yang mengalami masalah sepele tapi terasa berat, baperan, nggak bisa dimengerti society, kacau, dan sedikit tentang cewek”, ujar Arya mengenai inti lagu tersebut dalam keterangan pers, Senin.

Direkam secara live, Arya Novanda dibantu oleh Febriansyahnur pada bass dan Bowie Gugun Blues Shelter (GBS) pada drum.

Lagu dengan hentakan blues-rock ini ditulis Arya pada 2016, namun baru pada April 2018. Menurut Arya, blues bukan pilihannya, tetapi blues-lah yang memilihnya. Genre musik itu dia pikir paling cocok mewakili keresahan sebagai musisi dan penulis lagu.

Musisi yang mengenal gitar pada usia 13 tahun melalui band-band rock seperti Queen, Led Zeppelin dan The Beatles itu mulai jatuh cinta pada blues saat menginjak usia 16 tahun. Kala itu ia mulai tersihir karya-karya BB King, Stevie Ray Vaughan, Jimmy Reed, Gary Clark hingga T-Bone Walker.

“Blues bukan cuma sebuah musik yang dimainkan tetapi sesuatu yang gue sebut sebagai “live in the blues”, artinya kita hidup di dalam blues itu sendiri”, kata dia.

Arya mulai dikenal sejak membantu beberapa konser “Kelompok Penerbang Roket” ketika gitaris Rey Baker absen beberapa tahun lalu.

Hal ini sama seperti kecintaannya pada gitar, yang dianggap salah satu anggota kelompok musik "Blackteeth" itu sebagai instrumen yang paling cocok untuk meneriakkan suara hatinya.

Musisi yang dijuluki "penerus blues masa kini" oleh Bowie GBS itu tengah mempersiapkan EP perdana yang akan segera diluncurkan bersama single terbaru.


Baca juga: Gugun Blues shelter gebrak Belanda

Baca juga: Baim, Gugun Blues Shelter buat album kolaborasi

Baca juga: Gugun: Badan Ekonomi Kreatif untungkan musisi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019