Ankara (ANTARA) - Menteri luar negeri Turki pada Senin (29/4) memuji pembukaan gerbang perbatasan baru di Tunceli, Turki Timur, yang menghubungkan Turki dengan wilayah Pemerintah Regional Kurdi (KRG) di Irak Utara.

"Pembukaan gerbang perbatasan kedua di Fishabour akan menguntungkan Irak dan KRG. (Pembukaan gerbang itu) mendukung kegiatan pengusaha kita," kata Mevlut Cavosoglu di Twitter, pada hari yang sama ia tiba untuk berkunjung ke Erbil di KRG.

Ia menambahkan bahwa Turki dan KRG akan bertindak bersama dalam menghadapi kelompok teror PKK, Da'esh dan Organisasi Teroris Fetullah (FETO).

"Turki mengembangkan hubungan dengan semua daerah dan kelompok di Irak. Juga akan lebih hadir di Sulaymaniyah bersama pengusaha dan sektor swasta kami," kata Cavusoglu di Twitter di tengah pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri KRG Kubat Talabani.

Cavusoglu juga mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri KRG Nechirvan Barzani, Wakil Sekretaris Dinas Keamanan KRG Mesrur Barzani dan politisi Turkmen di Erbil.

Sebelumnya, Cavusoglu mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Irak Mohamed Ali Al-Hakim dan Perdana Menteri Adil Abdul-Mahdi di Ibu Kota Irak, Baghdad, sebagai bagian dari kunjungan dua-harinya ke negeri tersebut.

FETO dan pemimpinnya, yang berpusat di AS, Fetullah Gulen, dituding mendalangi kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki. Percobaan kudeta itu menewaskan 251 orang dan melukai hampir 2.200 orang lagi.

Ankara juga menuduh FETO berada di belakang kegiatan lama untuk menggulingkan negara melalui penyusupan ke berbagai lembaga Turki, terutama militer, polisi dan lembaga kehakiman.

Dalam aksinya selama lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- diyakini sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk banyak perempuan dan anak kecil.

Sedikitnya 319 orang telah kehilangan nyawa dalam serangan teror Da'esh di Turki, tempat organisasi teror itu menyerang warga sipil melalui serangan bom bunuh diri, roket dan senjata api.

Sumber: Anadolu Agency

Baca juga: Sembilan gerilyawan PKK "dinetralkan" di Turki-Irak Utara
Baca juga: Turki harapkan Irak bentuk pemerintahan kuat

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019