Lima (ANTARA) - Peru mendeportasi lebih dari 40 migran Venezuela, yang menutupi kebohongan catatan kriminal atau tinggal secara ilegal di negara tersebut, kata menteri dalam negeri, Senin.

Pengusiran massal tersebut menjadi yang pertama sejak ratusan ribu warga Venezuela menyelamatkan diri ke Peru guna menghindari krisis ekonomi yang menyandera negara mereka.

Para migran ditahan di sejumlah distrik di Ibu Kota, Lima, dalam operasi kepolisian yang digelar pada Senin pagi. Mereka diangkut dengan pesawat militer menuju Venezuela beberapa jam kemudian.

Menteri Dalam Negeri Carlos Moran menyebutkan sebagian besar warga Venezuela yang diusir memberikan data palsu dalam permohonan izin tempat tinggal. Mereka berbohong tidak memiliki cacatan hukum, sehingga melanggar undang-undang migrasi Peru yang dapat dihukum dengan deportasi.

Sejumlah migran lainnya dideportasi lantaran tinggal secara ilegal di daerah Andean, tambah Moran, tanpa memberikan penjelasan.

Peru, yang berpenduduk 22 jiwa, memiliki populasi migran Venezuela terbesar kedua setelah Kolombia. Mayoritas dari 700.000 warga Venezuela di Peru datang dalam setahun belakangan.

"Sebagai sebuah negara, kami menyambut ribuan warga Venezuela yang datang untuk mencari kehidupan yang lebih baik," kata Moran kepada awak media. "Namun sebagai pemerintah, kami harus menjadikan perlindungan warga kami menjadi prioritas. Orang-orang ini yang menyelundupkan kebohongan, informasi palsu dan memiliki catatan kriminal adalah sebuah ancaman."

Sumber: Reuters
 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019