Jakarta (ANTARA) - Siapa sangka makanan Yakiniku, daging panggang, bukan berasal dari Negeri Sakura? Padahal, yakiniku sudah identik dengan makanan olahan Jepang.

Perawakilan Pemasaran Restoran Yakiniku Like Yu Kato, pada pembukaan cabang di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa, mengatakan makanan yakiniku berasal dari Negeri Ginseng Korea Selatan karena hidangan daging panggang itu seringkali dijumpai dalam masyarakat Korea pada zaman dahulu.

"Agama Shinto tidak membolehkan penganutnya makan hewan berkaki empat. Dan akhirnya, (hewan berkaki empat) itu boleh dimakan setelah (terjadi) restorasi Meiji," ujar Yu.

Sebelum restorasi Meiji pada 1866-1869, orang-orang di Negeri Sakura tidak terbiasa menyantap daging sapi atau babi yang jadi bahan utama yakiniku. 

 
Menu Chicken Sambal set di Yakiniku Like di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (30/4/2019). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)



Di Jepang, salah satu daerah penghasil daging sapi lezat dan mewah adalah Kobe. Daging sapi di Kobe dijual mahal karena berkualitas tinggi.

Lantas, apa bedanya daging panggang ala Jepang dan Korea Selatan?

Daging panggang di Korea Selatan rata-rata sudah di-marinasi dengan bumbu sebelum dibakar. Karena dagingnya sudah gurih, tidak ada saus tambahan kecuali gochujang (pasta cabai).

Sementara daging yakiniku Jepang dibakar tanpa melewati proses marinasi, lalu daging yang matang dicocol ke saus agar lebih lezat saat disantap.

Asal muasal makanan yakini juga menjadi alasan pilihan menu kimchi, makanan khas Korea Selatan, di restoran Yakiniku Like. Kimchi menjadi santapan pendamping daging di restoran yang punya lima cabang di Tokyo, Jepang, itu.

Baca juga: Restoran yakiniku murah meriah dari Tokyo diboyong ke Jakarta

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019