Jakarta (ANTARA) - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya), Afifuddin (Afie) Suhaeli Kalla mengajak anggotanya bersatu kembali setelah sempat terpecah karena perbedaan figur calon presiden dan wakil presiden 2019-2024.

"Oleh karena itu kami mengundang seluruh anggota termasuk mantan Ketua HIPMI Jaya dalam peringatan HUT ke-45 HIPMI Jaya bertajuk 'Rumah Kita Berjaya' untuk kembali menyatukan kembali dalam satu rumah atau wadah," kata Afie Kalla di Jakarta, Selasa (30/4) malam.

Hadir dalam peringatan HUT Ke-45 HIPMI Jaya antara lain mantan Ketua HIPMI Jaya seperti Abdul Latief, Agung Laksono, Hariyadi Sukamdani, serta pengurus Badan Pengurus Pusat HIPMI.

Afie Kalla mengatakan, HIPMI Jaya sebagai organisasi dengan berjalannya waktu menghadapi berbagai tantangan termasuk perbedaan di kalangan anggotanya serta hal ini merupakan hal yang wajar sebagai suatu dinamika.

"HIPMI Jaya merupakan wadah pembelajaran untuk membentuk pengusaha muda yang tangguh dan mampu bersaing di kancang regional maupun internasional. Sehingga banyak dari anggota HIPMI Jaya yang menempati posisi penting di legislatif maupun eksekutif," kata Afie.

Afie Kalla juga menyampaikan sejak aplikasi Jaya Connect diluncurkan saat ini telah berhasil menghubungkan 1.500 anggota HIPMI di dalamnya, sehingga satu sama lain dapat saling mengetahui dan mengenal bisnis masing-masing.

"Melalui aplikasi Jaya Connect antar anggota HIPMI dapat menjadi mitra kerja sama atau menggandeng sebagai vendor (penyedia) barang dan jasa," kata Afie.

Afie juga menyampaikan dalam setahun ini HIPMI Jaya telah menambah 300 anggota baru, serta yang paling menggembirakan sebanyak 30 persen dari anggotanya merupakan pengusaha wanita, serta ke depannya akan semakin banyak.

Afie menyampaikan anggota HIPMI Jaya sebenarnya mencapai 4.000 pengusaha, namun darijumlah tersebut yang aktif hanya 1.800 anggota, ke depannya HIPMI Jaya mempunyai program untuk menggandeng kader terbaik.

Pada kesempatan tersebut Afie Kalla juga memperkenalkan empat calon Ketua HIPMI Jaya yang akan menggantikannya, karena masa jabatannya sebagai ketua akan berakhir pada tahun 2019 ini.

Keempat kandidat Ketua HIPMI Jaya yang telah mengajukan diri diantaranya Ketua BPC HIPMI Jaya Jakarta Selatan Sona Maesana, Ketua BPC Jakarta Timur Andre Tirtoadji, Wakil Bendahara Umum Irfan Nugroho Wicaksono, dan Bendahara Umum Jay Aryaputra Singgih.

Hal senada juga dikemukakan Ketua Badan Pengurus Pusat HIPMI, Bahlil Lahadalia mengatakan persaudaraan dan persahabatan hal yang utama sehingga lupakan sejenak perbedaan karena pemilihan presiden dan wakil presiden.

Bahlil mengatakan perbedaan pandangan terhadap figur presiden dan wakil presiden karena Joko Widodo juga merupakan kader HIPMI di Solo, sedangkan Sandiaga Solahudin Uno merupakan Ketua BPD HIPMI Jaya sehingga wajar kalau terjadi dinamika dalam suatu organisasi.

Namun karena HIPMI merupakan organisasi pengusaha maka dengan berakhirnya penyelenggaraan Pilpres Bahlil berharap perbedaan tersebut diakhiri serta kembai bersatu dalam satu wadah.

Bahlil mengingatkan HIPMI Jaya selama ini memegang peranan penting dalam organisasi, hampir 50 pengurusnya menempati posisi penting di BPP HIPMI sehingga menjaga persatuan dalam organisasi ini menjadi hal penting dan utama.

Sedangkan mantan Ketua HIPMI Jaya, Abdul Latief mengatakan pentingnya pengurus dan anggota untuk duduk kembali untuk membahas apakah kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Dalam kesempatan tersebut Abdul Latief berpesan kepada Ketua BPP Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani untuk menyampaikan kepada pemerintah hari lahirnya HIPMI tanggal 10 Juni mendatang sebagai Hari Pengusaha Nasional.

Abdul Latief juga menyampaikan pekerjaan rumah yang dihadap HIPMI ke depannya juga sangat berat agar bersama-sama pemerintah berupaya mencapai target ekonomi berkeadilan.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019