Jakarta (ANTARA) - Pelatih asal Italia Marcello Lippi akan segera mengawali masa tugas keduanya sebagai pelatih tim nasional sepak bola China, kata satu sumber kepada Xinhua, Selasa (30/4).

Sumber tersebut mengatakan "kontrak selama empat tahun hampir rampung" dan China memasang target bagi Lippi agar meloloskan timnya ke Piala Dunia 2022.

"Lippi berada di Guangzhou pada Senin (29/4) dan telah melakukan pembicaraan dengan para ofisial dari China," kata sumber yang dekat dengan Lippi kepada Xinhua.

"Negosiasi berlangsung lancar dan kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan walaupun ada beberapa rincian," kata sumber tersebut.

Pemain timnas futsal China Guan Zhichao memposting sebuah foto pada media sosial miliknya bersama pelatih berusia 71 tahun itu pada Senin di terminal keberangkatan internasional Bandara Baiyun Guangzhou.

Lippi kemudian pergi ke Italia setelah negosiasi.

"Saya dan keluarga meninggalkan Guangzhou untuk liburan, sungguh suatu kejutan bagi saya bertemu dia di bandara," kata Guan.

"Lippi berada dalam mood yang bagus dan ia sangat baik berfoto dengan saya dan putra saya," tambahnya.

Lippi pertama kali menangani timnas China pada November 2016 dan berakhir Januari tahun ini menyusul kekalahan timnya 0-3 dari Iran pada perempat final Piala Asia. Pelatih asal Italia tersebut memimpin tim China meraih 10 kemenangan dan sembilan hasil imbang dalam 30 pertandingan.

Pelatih asal Italia lainnya Fabio Cannavaro berhenti dari posisi pelatih timnas China pada Minggu. Pelatih yang sekarang menangani Guangzhou Evergrande itu mengambil alih tim China bulan lalu dan kalah dalam dua pertandingan melawan Thailand dan Uzbekistan di ajang China Cup.

Fans China terbelah mengenai kemungkinan kembalinya Lippi. Sebagian yakin pelatih asal Italia itu mampu memimpin China ke Piala Dunia, namun yang lainnya mengatakan Asosiasi Sepak Bola China kembali telah mengambil keputusan yang salah.

"Lippi adalah pelatih kelas dunia dan ia punya banyak sekali pengalaman dalam sepak bola China, ia kembali karena dia yakin ia mampu membantu China memenuhi mimpi Piala Dunia, waktu akan membuktikan," cuit seorang fans China melalui akun Weibo.

"Sepak bola China sekali lagi mengambil jalan yang salah, kita menghabiskan terlalu banyak uang untuk menyewa pelatih-pelatih mahal dan pemain-pemain asing. Bagaimana jika kita tempatkan uang ini ke kampus dan akademi remaja? Kita dulu sudah berhasil ke Piala Dunia," kata penggemar lainnya.

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019