Jakarta (ANTARA) - Presenter yang juga penyiar radio Kemal Mochtar mengatakan bahwa ibukota negara memang sudah waktunya untuk dipindah ke provinsi lain, lantaran kualitas untuk hidup di Jakarta dinilai terus mengalami penurunan.

"Menurut saya memang sudah waktunya harus pindah, karena gue lihatnya Jakarta ini quality of life-nya sudah semakin turun," ujar Kemal saat ditemui dalam acara "JOOX The Series" di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Kualitas untuk hidup yang dimaksud Kemal adalah kesempatan masyarakat untuk bisa lebih banyak menikmati hidup, lepas dari tanggung jawab pekerjaan.

Menurut dia, saat ini warga ibukota terlalu disibukkan dengan rutinitas yang padat, yang mengakibatkan kurangnya kesempatan untuk bisa memiliki hidup yang berkualitas, seperti berolahraga, berkumpul dengan keluarga, dan lain sebagainya.

Kemal mengatakan, di kota-kota besar di dunia, seperti Jenewa, Swiss, kualitas untuk hidup tiap warganya sangat terjaga.

"Di Jakarta kita enggak bisa begini. Keluar (kantor) jam 17.00, baru ketemu anak jam 18 00, jam 19.00. Di Jenewa, jam 17.00 lu sudah bisa jogging, habis kerja ketemu anaknya, besoknya berangkat ke kantor jam 09.00, mereka ke kantor enggak usah subuh-subuh, itu yang disebut dengan quality of life," ucap dia.

Lebih lanjut Kemal mengatakan bahwa perpindahan ibukota akan berdampak positif terhadap provinsi yang akan menjadi ibukota baru.

Provinsi tersebut akan terdampak pembangunan yang lebih modern, sehingga akan semakin banyak kota-kota besar yang maju di Indonesia.

"Gue ingin negara Indonesia yang besar enggak cuma Jakarta. Jadi ketika orang datang ke Pulau Kalimantan, Sumatera itu ada kota besarnya juga," ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah membahas rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke provinsi lain.

"Dalam membicarakan soal ini kita tidak boleh hanya berpikir yang sifatnya jangka pendek maupun dalam lingkup yang sempit, tapi kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, untuk negara dan kepentingan visioner dan jangka yg panjang sebagai negara besar dalam menyongsong kompetisi global," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat rapat terbatas bertopik "Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota" di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin (29/4).

Menurut Presiden, gagasan pemindahan ibu kota telah muncul sejak era Presiden Soekarno.

Namun wacana tersebut kerap redup karena tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.

Baca juga: Akademisi: wacana pindah ibu kota perlu dibarengi kajian bencana

Baca juga: Soal pemindahan ibu kota, Presiden sebut akan mengkaji secara detail

Pewarta: Peserta Susdape XIX/Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019