Jakarta (ANTARA) - Pemegang rekor maraton Eropa Mo Farah menolak kesempatan berlomba pada nomor maraton dalam Kejuaraan Dunia Atletik di Doha sehingga memperkuat kemungkinan dia kembali menekuni nomor lintasan atau track atletik.

Farah, juara Olimpiade empat kali dalam nomor 5.000 meter dan 10.000 meter, pensiun dari atletik untuk fokus ke maraton pada 2017.

Sejak itu pelari berusia 36 tahun itu memecahkan rekor Eropa ketika menjuarai Chicago Marathon Oktober tahun silam, tetapi cuma bisa finis urutan kelima pada London Marathon akhir pekan lalu atau sekitar tiga menit di belakang sang juara dari Kenya, Eliud Kipchoge.

Organisasi atletik Inggris atau British Athletics mengumumkan Rabu waktu setempat bahwa atlet maraton Inggris dalam Kejuaraan Dunia pada September tidak termasuk Farah.

Tetapi belum lama tahun ini Farah, yang juara dunia tiga kali nomor 10.000 meter, mengaku merindukan lintasan atletik setelah menyaksikan pelari Inggris Laura Muir mencatat sukses ganda pada lari 1.500 meter dan 3.000 meter Indoor Eropa.

"Setelah menyaksikan rekan-rekan sesama atlet yang menjadi lawan saya di masa lalu, dan menyaksikan European Indoor Championships di TV, saya sempat berpikir 'Duh, saya ingin kembali ke sana'", kata dia Maret silam.

"Jika segala sesuatunya berjalan baik dan saya punya kesempatan untuk mendapat medali maka saya akan senang bisa kembali dan berlari untuk mewakili negara saya."

"Sebagian dari diri saya ketika menyaksikan lomba atletik seolah berkata 'masih bisakah saya melakukan hal itu? Saya ingin melakukannya'. Saya kangen sekali lintasan," tutup dia seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Pelari Kenya Kipchoge juarai London Marathon

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019