Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur telah menyambung aliran listrik pada sebanyak 106 rumah tangga di Pulau Salura, Kabupaten Sumba Timur, yang berada di wilayah selatan Pulau Sumba.

"106 rumah tangga di Salura saat ini sudah menikmati listrik dengan mengandalkan satu-satunya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," kata Penanggung Jawab PLTS Salura, Abdul Kadir, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kupang, Kamis.

Pulau Salura sendiri merupakan salah satu daerah terpencil yang berada di selatan Pulau Sumba, dengan jarak tempuh sekitar delapan jam menggunakan perahu motor dari Pantai Katundu, Kabupaten Sumba Timur.

Abdul mengatakan, hanya ada satu desa di pulau tersebut yaitu Desa Salura dengan jumlah penduduk sebanyak 632 orang dengan mata pencaharian utama sebagai nelayan.

Warga di Salura, lanjutnya, saat ini telah menikmati listrik untuk mendukung aktivitasnya dengan bertumpu pada satu-satunya PLTS berkapasitas 350 kilo watt (KW) yang diadakan pihak PLN sejak tahun 2013.

"Harus kami akui membangun listrik di Salura bukan pekerjaan mudah, daerahnya sangat terpencil tapi saat ini sudah bisa menikmati penerangan listrik dari sebelumnya yang gelap gulita," katanya.

"Warga juga sudah menggunakan mesin cuci, menjual es batu, sudah bisa menonton televisi, dan anak-anak sekolah belajar dengan lancar," katanya menambahkan.

Abdul mengatakan, meskipun infrastruktur listrik di Salura sudah membaik namun aspek pembangunan lainnya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.

"Kondisi jalan, air bersih, dan fasilitas penangkapan nampan untuk kelanjutan hidup yang menjadi mata pencaharian besar penduduk Salura masih perlu mendapat perhatian serius," katanya.

Baca juga: Di kecamatan ini PLN belum masuk, jalan juga cuma untuk motor

Baca juga: 469 perkampungan Lebak dambakan penerangan listrik

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019