Jakarta (ANTARA/JACX) - Melalui unggahan di media sosial beredar informasi tentang pengerahan personel Brimob dari sejumlah daerah ke Jakarta.  Dalam informasi yang beredar dalam platform Facebook tersebut disampaikan bahwa penarikan personel Brimob dari daerah ke Jakarta terkait dengan skenario terjadinya upaya menurunkan presiden dari jabatannya.

Dalam unggahan tersebut dilengkapi dengan foto yang menggambarkan apel siaga yang dilakukan oleh personel Brimob ditambah dengan narasi.

Klaim    :  Personel Brimob dari daerah dikerahkan ke Jakarta untuk mencegah aksi menurunkan Presiden dari jabatannya
Rating   : Salah/Misinformasi

Penjelasan 
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyatakan pengerahan berkompi-kompi pasukan Brigade Mobil (Brimob) dari berbagai daerah di luar Jakarta ke ibu kota, sebagai bentuk antisipatif.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan pengerahan pasukan itu bukan berarti keadaan Jakarta pasca pemilihan umum tanggal 17 April 2019 lalu, genting, namun sebagai langkah persiapan pada berbagai kemungkinan yang terjadi.

"Secara umum kondisi Jakarta aman terkendali pasca pemilu dan status siaga 1 sudah dicabut Jumat pekan lalu. Pengerahan pasukan Brimob ini, adalah sebagai langkah antisipatif berbagai kemungkinan. Tidak boleh juga kita menganggap enteng persoalan pengamanan ini," kata Dedi dalam pesan singkatnya pada Antara di Jakarta, Rabu (24/4)  petang.

Dedi menyebutkan anggota Brimob bantuan ini akan terus membantu keamanan Jakarta dengan fokus hingga pelantikan legislatif serta pasangan presiden-wakil presiden.

Rangkaian pemilu sendiri setelah hari pencoblosan adalah pengumuman hasil pemilu pada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekitar 20 Mei 2019, yang dilanjutkan dengan penyelesaian sengketa pemilu pada periode 23 Mei hingga 15 Juni 2019 dan diakhiri dengan pelantikan presiden dan wakil presiden sekitar tanggal 20 Oktober 2019 yang sebelumnya dilaksanakan penetapan anggota legislatif berbagai tingkatan.

"Hal ini memang selalu dilakukan setiap pemilu. Jakarta sendiri merupakan barometer nasional. Oleh karenanya kondisi Jakarta harus aman, karenanya Polri dan TNI harus memastikan keamanan jadi hal utama dalam menjamin proses penetapan pemilu," ucap Dedi.

Cek fakta: Mabes Polri: Pengerahan Brimob ke Jakarta sebagai bentuk antisipatif
Cek fakta: Brimob dari daerah diperbantukan amankan pentahapan Pemilu 2019
Cek fakta: Anies mengatakan pengerahan Brimob ke Jakarta agar tenang dan aman

 
Tangkapan layar klarifikasi anti hoaks subdit pengendalian konten internet Kementerian Komunikasi dan Informatika


 

Pewarta: Tim JACX dan Kemkominfo
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2019