Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan pada kuartal I 2019 sebesar Rp34,84 triliun, tumbuh 7,7 persen dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar Rp32,3 triliun.

Sedangkan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) kuartal I 2019 tercatat Rp17,53 triliun, naik 8,8 persen dari Rp16,1 triliun, begitupun laba bersih naik 8,5 persen dari Rp5,73 triliun menjadi Rp6,22 triliun.

“Pencapaian ini tidak lepas dari pertumbuhan bisnis digital yang terdiri dari connectivity broadband dan layanan dogital yang meningkat dibanding tahun lalu menjadi sebesar Rp23,83 triliun dengan kontribusi 68,4 persen dari total pendapatan Perseroan,” ujar Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Dari segmen mobile, entitas anak usaha Telkom, Telkomsel sepanjang kuartal I 2019 menunjukkan kinerja yang kian beranjak dibandingkan periode sama tahun 2018 di mana pendapatan naik 1,4 persen dari sebelumnya Rp21,9 triliun menjadi sebesar Rp22,18 triliun. Kemudian EBITDA tumbuh 1,3 persen dari Rp12,0 triliun menjadi Rp12,14 triliun dan laba bersih naik 0,9 persen dari Rp6,4 triliun menjadi Rp6,47 triliun

Dari segi operasional, kinerja Telkomsel juga memuaskan dengan jumlah pelanggan 168,6 juta dengan basis pelanggan data 111,1 juta.

Untuk mengukuhkan diri sebagai operator dengan layanan digital terbaik, Telkomsel terus membangun Base Tranceiver Station (BTS) di kuartal I 2019 ini sebanyak 8.405 dan seluruhnya berbasis 4G. Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 197.486 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE sebanyak 147.181 unit.

Sedangkan segmen Enterprise pada kuartal pertama 2019 mencatat pendapatan sebesar Rp6,32 triliun. Begitupun dengan segmen Wholesale and International Business yang mencatat pendapatan sebesar Rp2,92 triliun dengan pertumbuhan 30,3 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp2,2 triliun.

Jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal I 2019 ini tumbuh secara tahunan menjadi 5,5 juta pelanggan dan mempertahankan posisi IndiHome sebagai market leader bisnis fixed broadband di Indonesia dengan market share sekitar 80 persen. Berbasis kinerja IndiHome ini, segmen Consumer mengalami kenaikan pendapatan menjadi Rp4,08 triliun.

Belanja modal Telkom di kuartal I 2019 ini sebesar Rp7,26 triliun, dengan alokasi terutama digunakan untuk membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile yakni pembangunan BTS 4G LTE dan pengembangan sistem IT, maupun fixed broadband berupa jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone serat optik bawah laut dan terrestrial.

Sebelumnya pada kuartal I 2018, belanja modal (capital expenditure/capex) Telkom mencapai Rp6,1 triliun, terutama dialokasikan untuk membiayai pembangunan BTS, perluasan jaringan akses dan infrastruktur backbone termasuk penyiapan Satelit Merah Putih dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menunjang bisnis fixed and mobile broadband.

“Kinerja di kuartal pertama 2019 yang baik ini dengan didukung penguatan kapabilitas broadband yang terus dilakukan secara berkelanjutan, kami yakin dan optimis tahun 2019 Telkom dapat mencatat kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Alex.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019