Sekarang ini harga bawang putih sedang tinggi di kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000. Ini sudah tidak wajar harganya, makanya kami melakukan operasi pasar, kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh. Ismail Wahab di Jakarta, Kamis.
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melakukan operasi pasar di lima titik di wilayah Jabodetabek untuk menekan harga bawang putih di beberapa pasar yang mengalami lonjakan.

Operasi pasar dilakukan di Pasar Perumnas Klender, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Tanah Abang dan Pasar Kebayoran Lama.

Operasi pasar dilakukan selama dua hari yakni Kamis dan Jumat (3/5)  masing-masing sebesar 5 ton per hari untuk setiap pasar.

"Sekarang ini harga bawang putih sedang tinggi di kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000. Ini sudah tidak wajar harganya, makanya kami melakukan operasi pasar," kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh. Ismail Wahab di Jakarta, Kamis.
Kementerian Pertanian melakukan operasi pasar di lima titik pasar Jabodetabek guna menekan harga bawang putih di beberapa wilayah yang mengalami lonjakan. (Kementerian Pertanian)

Ismail mengatakan melalui operasi pasar ini, pemerintah berharap harga bawang putih hingga pekan depan sudah kembali normal.

Selain melalui operasi pasar, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan telah membuka izin impor untuk bawang putih sebanyak 115 ribu ton. Komoditas tersebut sudah merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

Dalam operasi pasar, bawang putih dijual dengan harga Rp23.000 per kg.

Menurut Ismail, penetapan harga tersebut dimaksudkan agar ada psikologi pasar sehingga harga stabil jelang kedatangan bawang putih impor.

Stok bawang putih impor ini dipastikan mencukupi menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, mengingat kebutuhan atau konsumsi per bulan hanya 42.000 ton.

"Arahannya adalah bawang putih ini langsung dicurahkan ke pasar-pasar dan tidak disimpan ke gudang guna mempercepat normalisasi harga pasar," katanya.

Baca juga: Importir diminta datangkan bawang putih sebelum Ramadhan
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019