Riyadh (ANTARA) - Pihak berwenang Saudi untuk sementara waktu membebaskan sedikitnya empat perempuan yang menghadapi persidangan atas tuduhan terkait HAM dan tuduhan menjalin komunikasi dengan wartawan dan diplomat asing, kata pegiat HAM, Kamis.

Kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak langsung menanggapi hal tersebut.

Pegiat, termasuk kelompok HAM Saudi ALQST yang berbasis di London, mengidentifikasikan tahanan yang dibebaskan itu bernama Hatoon al Fassi, Amal al Harbi, Maysaa al Manea dan Abeer Namnakani.

Mereka bergabung dengan tiga perempuan lainnya yang dibebaskan bulan lalu, dengan syarat wajib melapor ke pengadilan.

Sebagian besar penangkapan terjadi pada tahun lalu, selama beberapa pekan sebelum dan sesudah larangan perempuan mengendarai mobil di kerajaan konservatif tersebut dicabut, di tengah upaya pelonggaran aturan sosial dan peningkatan ekonomi.

Para pegiat dan diplomat berspekulasi bahwa penangkapan digunakan sebagai pesan kepada para pegiat agar tidak mendesak tuntutan, yang tak sejalan dengan agenda pemerintah. Namun Putra Mahkota Mohammed bin Salman membantah hal itu, ia malah menuduh perempuan tersebut bekerja untuk intelijen Qatar dan Iran.

Jaksa penuntut pada Mei lalu menyatakan bahwa beberapa dari perempuan, bersama dengan sejumlah pria, ditangkap lantaran diduga membahayakan kepentingan Saudi dan menawarkan dukungan bagi rival di luar Saudi.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019