Jakarta (ANTARA News) - Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah 26 saham dan satu waran dari Bursa Efek Surabaya (BES) masuk ke papan pengembangan. Bursa Efek Indonesia, dalam pengumumannya Senin menyebutkan, dari 26 saham tersebut hanya 14 efek yang aktif diperdagangkan, sedangkan 12 saham berstatus disuspensi. Menurut mereka, pedoman tawar menawar perdagangan efek itu akan menggunakan harga penutupan (closing price) tanggal 30 November di BES. Khusus untuk perdagangan saham 3 Desember hari ini saham yang berstatus aktif diperdagangkan terlebih dahulu di sesi pra pembukaan (pre opening). Saham dari BES yang masuk papan pengembangan BEI dan berstatus aktif adalah PT Duta Kirana Finance (DKFT), PT Grahamas Citrawisata (GMCW), PT Toba Pulp Lestari (INRU), PT Itamaraya Gold Industri (ITMA), PT First Media (KBLV), PT Myoh Technology (MYOH), PT Okansa Capital (OCAP), PT Okansa Persada (OKAS), PT Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI), PT Pelita Sejahtera Abadi (PSAB), PT Pusako Tarinka (PSKT), PT Danayasa Arthatama (SCBD), PT Eatertainment International (SMMT) dan PT Unitex (UNTX). Sedangkan saham yang berstatus disuspensi adalah PT Bank Agroniaga (AGRO), PT Bukaka Teknik Utama (BUKK), PT Island Concepts Indonesia (ICON), PT Indonesian Paradise Property (INPP), PT Jasa Angkasa Semesta (JASS), PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIAS), PT Courts Indonesia (MACO), PT Sara Lee Body Care Indonesia (PROD), PT Singer Indonesia (SING), PT Sekar Bumi (SKBM), PT Tunas Alfin A (TALFA) dan PT Tunas Alfin B (TALFB). Berdasarkan data yang diperoleh ANTARA News, jumlah saham yang terdaftar dalam BEI telah mencapai 402 emiten. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007