Solo (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia tengah mematangkan pembahasan kawasan Megapolitan Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) untuk mengoptimalkan sektor pariwisata dalam negeri.

"Pada kunjungan hari ini kami melakukan pembahasan berkaitan dengan Megapolitan Jogja-Solo karena memang kami merencanakan tujuan wisata yang 10 Bali baru di antaranya Joglosemar, yaitu Jogja, Solo, dan Semarang," kata Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi pada kunjungannya di Stasiun Solo Balapan, Sabtu.

Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah menyelesaikan jalur ganda kereta api di Jawa bagian selatan. Menurut dia, dengan jalur ganda ini akan menjadikan potensi penggunakan KA bertambah baik.

"Selain itu juga kami melihat bandara Solo-Jogja dibuat lebih besar. Membuat keinginan masyarakat yang datang sebagai turis dalam dan luar negeri tinggi. Misalnya turis datang ke Kulonprogo bisa ke Jogja, Solo, dan Semarang," katanyan

Berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah yaitu menyelesaikan jalur ganda, pihaknya meminta agar instansi terkait di antaranya PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pemda termasuk Pemerintah Kota Surakarta memikirkan bagaimana Megapolitan Jogja-Solo bisa tercipta sesuai dengan aspirasi masyarakat.

"Saat ini sedang dilakukan penelitian yang mendalam terkait proyek ini," katanya.

Sementara itu, untuk mendukung potensi pariwisata di Soloraya, Budi meminta agar Kereta Api Uap Jaladara yang selama ini sudah beroperasi di Kota Solo agar memperpanjang rute sebagai variasi.

"Dapat ditambah atau dilakukan kombinasi rute agar lebih menarik wisatawan. Misalnya, pagi melintas dalam kota, sedangkan siang atau sore bisa mengambil rute ke Sukoharjo atau Palur," katanya.

Dengan upaya tersebut, dikatakannya, wisatawan dapat menikmati lebih banyak pemandangan, yaitu pemandangan kota dan persawahan.

Baca juga: Sultan harapkan pemerintah pusat bangun infrastruktur Joglosemar

Baca juga: Arief Yahya: Joglosemar perlu interkoneksi akses

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019