Ankara (ANTARA) - Uni Eropa (EU) pada Jumat (3/5) menyerukan dilindunginya warga Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah dan jaminan akses kemanusiaan ke provinsi itu.

"Dengan peningkatan mencolok serangan udara terhadap Provinsi Idlib dan HAMA Utara selama beberapa hari dan pekan belakangan, kami sekali lagi menghadapi resiko mengenai peningkatan bahaya di Idlib," kata satu pernyataan oleh juru bicara EU.

"Penduduk sipil tak bisa menghadapi resiko ini: Mereka sudah menderita terlalu banyak," tambah pernyataan itu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

EU menyatakan bahwa serangan telah dilancarkan baru-baru ini terhadap daerah yang berpenduduk padat, rumah, instalasi medis, dan permukiman buat orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka.

Serangan tersebut menarik perhatian mengenai pentingnya kesepakatan Sochi, yang dicapai September lalu, saat para penjamin Kesepakatan Astana --Turki, Rusia dan Iran-- menyampaikan komitmen untuk menjaga keamanan Idlib sebagai zona penurunan ketegangan.

"Kesepakatan ini perlu dipertahankan: peningkatan militer di Idlib akan menimbulkan bahaya bagi nyawa lebih dari tiga juta warga sipil di wilayah itu," kata pernyataan tersebut.

"Hanya proses politik yang menghormati kebebasan dan martabat semua rakyat Suriah sejalan dengan Resolusi 2254 Dewan Keamanan PBB dan Komunike Jenewa lah yang bisa mewujudkan penyelesaian langgeng bagi konflik itu," katanya.

Pada Kamis (2/5), lima warga sipil tewas dalam serangan oleh pasukan Bashar Al-Assad terhadap daerah permukiman di sisi utara zona penurunan ketegangan di Suriah.

Serangan senjata artileri dan serangan udara pada malam hari ditujukan ke Desa Kansafra, Termela, Bsekla, Has dan Abdin di Provins Idlib, selain Desa Al-Huwaiz dan Kota Kecil Kafrnabuda di Provinsi Hama, kata beberapa sumber.

Di Kansafra dan Bsekia, serangan telah menewaskan lima warga sipil, termasuk seorang perempuan dan dua anak kecil, kata lembaga pertahanan sipil Helm Putih.

Pada September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona penurunan ketegangan, tempat perbuatan agresi dilarang dengan ketat.

Baca juga: Hurriyet: presiden Erdogan berharap pertemuan Teheran hindarkan serangan terhadap Idlib

Sumber: Anadolu Agency.

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019