Sampai hari ini, harga tiket pesawat masih cukup tinggi sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan moda transportasi bus. Selain itu, masyarakat juga antusias terhadap keberadaan tol baru Trans-Jawa
Jakarta (ANTARA) -
Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, memperkirakan terjadi lonjakan penumpang sebesar delapan sampai 10 persen pada libur Lebaran 2019.
 
Staf Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Arief Rahmanda di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa lonjakan jumlah penumpang disebabkan masih tingginya harga tiket pesawat domestik dan hadirnya tol Trans-Jawa yang diresmikan Presiden Joko Widodo, akhir tahun lalu.
 
“Sampai hari ini, harga tiket pesawat masih cukup tinggi sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan moda transportasi bus. Selain itu, masyarakat juga antusias terhadap keberadaan tol baru Trans-Jawa,” katanya.
 
Sebagai perbandingan, harga tiket pesawat untuk rute Jakarta-Padang berada pada kisaran Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000. Sedangkan harga tiket bus untuk rute yang sama dijual seharga Rp350.000 sampai Rp450.000.
 
Menjelang libur lebaran tahun ini, lanjut Arief, Terminal Terpadu Pulo Gebang menyiapkan 2.665 armada dari 108 perusahaan bus dengan tambahan dua trayek untuk jalur Sumatera dan dua trayek untuk jalur Jawa.
 
Arief menjelaskan, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 12 persen untuk armada bus dan 6 persen untuk penumpang pada libur Lebaran 2018.
 
“Tahun lalu kami mencatat ada 98.000 penumpang saat mudik dan 48.579 penumpang ketika arus balik. Penumpang yang datang didominasi dari daerah Jawa Tengah seperti Pekalongan, Tegal, Slawi, lalu dari Jawa Timur seperti Pacitan dan Surabaya, serta dari Jawa Barat yaitu Kuningan dan Cirebon,” paparnya.
 
Arief menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan armada bus bantuan menjelang libur lebaran nanti.
 
“Bus bantuan sedang dalam proses perizinan. Kemungkinan akan ada armada tambahan sebanyak 300 hingga 400 bus,” kata Arief.

Baca juga: Terminal Pulo Gebang kembangkan layanan berbasis daring

Pewarta: Ahmad Wijaya dan Ahmad Faishal Adnan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019