Batam (ANTARA News) - Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) mengumpulkan 160 kepala daerah tingkat satu dan dua asal partai tersebut untuk menyamakan presepsi pembangunan di Batam, Jumat-Sabtu (7-8/12) mendatang. "DPP PKS melihat program kepala daerah yang didukung partai belum optimal mengangkat dan memihak kesejahteraan rakyat," kata Humas Panitia Pelaksana Silaturahim Nasional Kepala Daerah Se Indonesia Dukungan PKS, Prijanto, di Batam, Rabu. Dikatakannya pertemuan itu untuk meluruskan kembali pelaksanaan pembangunan oleh kepala daerah tingkat I dan II yang diusung partai itu, sesuai dengan visi dan misi PKS. Selain itu, para kepala daerah, bersama DPP PKS akan membangun sinergi dan mengonsolidasi kader menyongsong Pemilu 2009, tambahnya. Acara yang bertemakan "Wujudkan Persatuan, Jalin Sinergi Untuk Kemajuan Bangsa" tersebut menurut rencana diikuti oleh kurang lebih 160 Kepada Daerah dukungan PKS di seluruh Indonesia, antara lain Walikota Depok yang mantan Presiden PKS, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah dan Gubernur Bengkulu, Najamuddin. Selain itu, para menteri yang berasal dari PKS, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault dan Menteri Perumahan Rakyat, Muhammad Yusuf Asy`ari serta Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid dikabarkan akan hadir di forum tersebut. Pejabat DPP PKS Ketua Majelis Syuro, Ustadz Hilmi Aminuddin, Presiden PKS, Tifatul Sembiring, Ketua Polhukam, Ir Untung Wahono, Ketua Fraksi PKS DPR, Mahfud Shidiq juga urun rembug dalam persamaan presepsi pembangunan para kepala daerah. Menurut Prijanto, Batam dipilih PKS sebagai lokasi silaturahim sebagai bentuk dukungan kepada Batam sebagai kota "Meeting Incentive Convention Exhibition" (MICE) dan Zona Perdagangan Bebas. "PKS berkeinginan keberhasilan Batam ditiru kepala daerah yang menjadi usungan PKS lain. Pemberdayaaan dan pengembangan ekonomi daerah adalah salah satu faktor yang diharapkan menjadi tolak ukur keberhasilan kepala daerah yang diusung PKS," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007