Purwokerto (ANTARA) - Salah seorang dosen Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kusuma Widayaka menyampaikan pesan damai pasca-Pemilu Serentak 2019 lewat lagu ciptaannya yang berjudul "Damai Indonesiaku".

"Dalam lagu berjudul 'Damai Indonesiaku' ini, saya ingin menyampaikan pesan supaya masyarakat tetap menjaga perdamaian meskipun memiliki perbedaan dalam memilih pemimpinnya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019," katanya di Purwokerto, Senin.

Ia mengharapkan lirik lagu berirama langgam tersebut dapat mendatangkan pesan damai dan memberi rasa sejuk di tengah situasi pasca-Pemilu Serentak 2019 belakangan ini.

Kusuma mengaku ketika membuat lagu tidak pernah terpikir akan bagaimana ke depannya nanti. Mungkin secara kebetulan lagu tersebut pas untuk suasana "pemilu" seperti sekarang.

Dalam hal lirik, memang terhubung dengan kehidupan banyak orang yang menginginkan kedamaian.

"Saya berharap, pesan dalam lagu tersebut bisa disampaikan dengan baik. Yang pasti, lagu ini dibuat bukan untuk tujuan komersial dan saya ingin semua orang bisa mengakses lagu ini," katanya.

Menurut dia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi ciri khas bangsa harus dilestarikan karena hanya dengan kedamaian, kehidupan berbangsa dan bernegara terasa indah.

Lebih lanjut, dia mengatakan "Damai Indonesiaku" merupakan lagu yang mengajak orang untuk tidak saling mencaci, menumbuhkan semangat setia kawan, keragaman budaya, letak geografis yang jauh satu sama lainnya, menjadi tali pengikat yang telah diwariskan para pendiri bangsa.

"Lagu 'Damai Indonesiaku' dimaksudkan untuk menambah rasa cinta Tanah Air, cinta saudara, dan cinta kedamaian serta untuk lebih mendekatkan diri satu sama lainnya. Ya, damai itu indah dan kita bisa melihat sesuatu indah, bila hati dalam suasana tenang dan damai," katanya.

Berikut lirik lagu "Damai Indonesiaku" karya Kusuma Widayaka:

"Indah pesona alammu.
Gemah ripah loh jinawi.
Ribuan pulau nan subur.
Jamrut katulistiwa sebutannya.
Aneka macam suku bangsa.
Berbeda-beda budaya.
Dari Sabang sampai Merauke.
Bhinneka Tunggal Ika semboyannya.
Ramah tamah pergaulannya.
Gotong royong dan toleran.
Tenang tenteram bermasyarakat.
Damai Indonesiaku
."

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019