Jakarta (ANTARA News) - Calon Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, di Jakarta, Rabu, meyakinkan anggota DPR RI bahwa dirinya tetap menjalankan dan menjamin netralitas lembaga militer itu dari kegiatan politik (praktis) di tanah air. Ia mengemukakan itu dalam presentasinya di hadapan sidang Komisi I DPR RI dengan agenda tunggal melakukan fit and propper test terhadap dirinya sebagai calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden RI. Sidang yang dipimpin langsung Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga (Fraksi Partai Golkar) itu sendiri berlangsung terbuka untuk publik, di ruang sidang komisi itu, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. "Ini menarik, karena melalui sidang yang terbuka untuk publik ini, masyarakat bisa dengan seksama mengikuti pokok-pokok permasalahan pertahanan negara sekaligus bagaimana upaya seorang pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyikapinya melalui program-program strategis terukur ke depan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra (Fraksi Partai Bulan Bintang). Jenderal Djoko Santoso yang masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) pada kesempatan menyampaikan presentasinya itu juga meyakinkan, reformasi di tubuh TNI akan terus berlangsung. Sedangkan menyangkut strategi pertahanan negara, Djoko Santoso mengurai jelas secara detil, termasuk di dalamnya upaya meningkatkan kemampuan profesional serta kesejahteraan prajurit TNI dan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) modern. Usai presentasi, sidang yang dihadiri semua anggota fraksi di Komisi I DPR RI itu langsung memasuki sesi tanya, melibatkan 32 penanya. Beberapa anggota Komisi I DPR RI, seperti Constant Marino Ponggawa (Fraksi Partai Damai Sejahtera), Ali Mocthar Ngabalin (Fraksi Gabungan Bintang Pelopor Demokrasi) dan Andreas H Pareira (Fraksi PDI Perjuangan), secara terpisah menyatakan, telah menyiapkan daftar pertanyaan yang intinya berfokus pada bagaimana menjadikan TNI benar-benar tangguh dalam melindungi rakyat, keutuhan NKRI, punya prajurit profesional, kukuh jalankan Sumpah Prajurit maupun Sapta Marga, serta modern dalan sistem persenjataan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007