Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengoptimalkan keberadaan pasar penyeimbang untuk mengendalikan harga sembako sehingga tidak sampai terjadi kenaikan signifikan.

"Kami bekerja sama dengan Bulog. Ini bagian terpenting dalam membantu pemerintah daerah menekan harga sembako yang biasanya naik saat bulan suci Ramadhan," kata Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi di Sampit, Selasa.

Sejak 15 April lalu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Bulog Sub Divisi Regional Sampit membuka pasar penyeimbang di Jalan Achmad Yani. Meski bangunannya tidak terlalu besar namun Bulog menjamin kelancaran pasokan sembako ke pasar penyeimbang tersebut.

Terjaganya pasokan dan stok di pasar penyeimbang diharapkan mampu mencegah harga sembako di pasaran melonjak tajam. Masyarakat tetap bisa membeli sembako dengan harga terjangkau di pasar penyeimbang.

Supian berharap pasar penyeimbang juga akan didirikan di kawasan Selatan yaitu Desa Samuda, kawasan Utara yakni Parenggean, kawasan Timur yakni Desa Pundu dan kawasan Barat yaitu Kecamatan Telawang. Tujuannya agar harga sembako di kawasan-kawasan itu tetap terkendali sehingga tidak membebani masyarakat.

"Waspadai di beberapa kecamatan. SOPD (satuan organisasi perangkat daerah) terkait saya harap memerhatikan fluktuasi harga setiap hari dan laporkan ke saya sehingga bisa diambil langkah. Bisa saja pasar penyeimbang di sana," jelas Supian.

Kenaikan harga sembako biasanya terjadi selama Ramadhan hingga menjelang lebaran. Hal itu terjadi karena permintaan meningkat namun tidak dibarengi pasokan dan stok yang memadai sehingga perlahan harga akan naik.

Supian menginstruksikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk tidak lengah dalam memantau pergerakan harga dan mengevaluasinya. Jika ada komoditas yang mulai naik, maka harus segera diambil langkah untuk mencegah agar kenaikan tidak terus terjadi.

Selain dengan Bulog, komunikasi juga harus dijalin dengan agen atau pedagang besar untuk setiap komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, bawang dan lainnya. Tujuannya agar pemerintah juga bisa memantau ketersediaan stok barang sehingga kelangkaan yang berdampak terhadap lonjakan harga bisa dicegah.

Sementara itu, pemerintah daerah juga terus mengevaluasi kondisi di lapangan. Jika memungkinkan, akan diambil langkah strategis seperti menggelar operasi pasar murah untuk membantu masyarakat di sejumlah kecamatan sehingga dampaknya juga akan menjaga harga agar tetap stabil.

"Kami minta pedagang tidak menaikkan harga berlebihan karena akan sangat membebani masyarakat. Sebagai seorang yang pernah menjadi pedagang, saya paham betul seluk-beluk perdagangan sehingga dia berharap pedagang juga membantu pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan stabilitas harga sembako," ujar Supian.

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019