Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 900 debitur usaha menengah kecil mikro (UMKM) Bank BNI yang kreditnya macet telah mengajukan diri untuk mengikuti program pemotongan utang (haircut) UMKM yang telah dimulai BNI sejak kemarin. "Sekitar 900-an debitur (yang mengajukan diri untuk haircut), kalau nilainya saya lupa," kata Direktur Utama Bank BNI Sigit Pramono di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, sesuai dengan kesepakatan bersama antar bank BUMN, pemotongan utang hanya diberikan kepada para nasabah yang utangnya di bawah Rp5 miliar yang telah dihapusbukukan sampai Desember 2005. Menurut dia, pihaknya akan memberikan potongan utang paling besar 50 persen pada utang pokok bila para nasabah melunasi dalam enam bulan ini. "Kalau lebih dari enam bulan itu dapat potongan utang pokok 40 persen," katanya. Ia menambahkan, bahwa program tersebut menghapuskan bunga utangnya. "Bila hairnya (utang pokoknya) aja dipotong, apalagi yang lain," katanya. Menurut dia, untuk satu tahun mendatang pihaknya menargetkan dapat melakukan pemotongan utang Rp1-1,5 triliun. Sementara itu, ia mengatakan penyaluran kredit BNI telah mencapai Rp84 triliun atau meningkat Rp2 triliun dibandingkan posisi September. Dengan komposisi kredit masih berimbang 60 persen UMKM dan 40 persen korporasi. Sedangkan untuk pendapatan bunga kredit, menurut dia, saat ini pihaknya belum medapatkan perolehan yang besar. "Barangkali di 2008 baru kita penuh menerimanya (pendapatan bunga)," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007