Seoul (ANTARA) - Bursa saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa, karena para pelaku pasar mencemaskan munculnya konflik perdagangan global di antara negara-negara ekonomi utama.

Indikator utama bursa, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), merosot 19,33 poin atau 0,88 persen, menjadi menetap di 2.176,99 poin, dengan volume perdagangan mencapai 472 juta saham senilai 5,3 triliun won (4,6 miliar dolar AS).

Indeks utama mengawali perdagangan dengan lemah dan melayang di wilayah negatif, sebelum ditutup pada level terendah dalam lebih dari sebulan.

Sentimen investor melemah karena munculnya kembali kekhawatiran tentang gesekan perdagangan global, yang disebabkan oleh langkah proteksionis.

Peluncuran proyektil jarak dekat Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) selama akhir pekan juga menimbulkan kekhawatiran tentang risiko geopolitik, memperburuk sentimen pasar lebih lanjut.

Korea Selatan, yang mengandalkan ekspor untuk sekitar setengah dari ekonominya yang didorong ekspor, melihat pengiriman keluar terus turun sejak Desember tahun lalu. Gesekan perdagangan global akan memperburuk situasi ekonomi negara itu lebih jauh.

Investor institusi membuang saham-saham lokal, tetapi investor asing dan ritel adalah pembeli bersih, sehingga membatasi jatuhnya KOSPI.

Sebagian besar saham-saham unggulan berakhir di wilayah negatif. Pemimpin pasar Samsung Electronics tergelincir satu persen, dan raksasa chip memori SK Hynix turun 0,6 persen. Pembuat mobil terbesar Hyundai Motor turun 1,1 persen, dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem kehilangan 1,8 persen.

Samsung BioLogics, unit biofarmasi dari Samsung Group, jatuh 3,3 persen di tengah berita negatif tentang perusahaan, tetapi perusahaan biofarmasi terkemuka Celltrion naik 0,5 persen. Operator seluler terbesar SK Telecom bertambah 0,2 persen, dan pembuat onderdil mobil No.1 Hyundai Mobis naik 0,2 persen.

Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.166,5 won terhadap greenback, naik 3,5 won dari penutupan sebelumnya. Harga obligasi berakhir lebih tinggi. Imbal hasil surat berharga tiga-tahun yang likuid turun 1,6 basis poin menjadi 1,723 persen, dan pengembalian obligasi pemerintah 10-tahun kehilangan 1,5 basis poin menjadi 1,885 persen.

Baca juga: Harga saham anjlok gara-gara Korut tunda pertemuan dengan AS

Baca juga: Bursa Korea naik beruntun selama 11 sesi, saham lokal diburu asing

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019