Jakarta (ANTARA) - Hari kedua puasa Ramadan, Selasa, suasana di pusat penjualan takjil Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Selatan, ramai dikunjungi pembeli, dan pedagang juga terlihat sibuk melayani.

Selain menjual aneka takjil atau hidangan berbuka puasa, seperti jajanan pasar, pedagang Pasar Benhil juga menyediakan masakan nusantara yang menggugah selera.

Ada belasan jenis masakan Nusantara yang disajikan oleh pedagang, seperti rendang, gulai kepala ikan kakap, ikan bakar, gurami bakar, bawal goreng asam manis, goreng balado jengkol, urap, goreng tongkol, dan lainnya.

Dari belasan jenis masakan Nusantara itu, ada tiga jenis masakan yang paling laku dan cepat habis diborong pembeli, yakni cumi asin sambel ijo, gulai rebung dan gulai telur ikan.

Mega (37), salah seorang pedagang di pasar Benhil mengatakan, cumi asin sambal ijo, gulai rebung dan gulai telur ikan sudah habis terjual sejak siang tadi.

"Saya buka jam 11.00 WIB, dagangan belum selesai digelar yang datang beli sudah ramai," kata Mega.

Hampir setiap tahun masakan cumi asin sambel ijo paling banyak peminatnya. Pembelinya beragam dari kalangan masyarat umum, seperti ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan pekerja proyek.

Mega sudah 11 tahun berjualan takjil di Pasar Benhil, yang setiap harinya menyediakan tiga sampai lima kilogram cumi asin sambel ijo yang dijual per porsi Rp15 ribu.

Gulai rebung juga menjadi menu favorit yang paling banyak dibeli. Tiga kilogram gulai rebung yang dijual oleh Mega habis terjual dalam waktu kurang dari dua jam.

Gulai Rebung merupakan masakan khas Minang. Terbuat dari tunas bambu yang masih muda, dipotong tipis seperti irisan keripik, lalu direbus dan dimasak dengan santan dicampur bumbu gulai khas Sumatera Barat.

"Peminatnya cukup banyak, hampir setiap hari laku dibeli," kata Mega.

Sama seperti cumi, gulai rebung juga dibandrol seharga Rp15 ribu per satu porsi. Satu porsi bisa dimakan untuk tiga sampai empat orang, dicampur dengan nasi dan lauk pauk tentunya.

Masakan berikutnya yang paling laris adalah gulai telur ikan. Ini juga masakan khas Minang paling banyak dibeli karena diyakini khasiat dari telur ikan yang baik untuk dikonsumsi.

Menurut Mega, gulai telur ikan sangat jarang bisa disajikan setiap hari, karena ketersediaan telur ikan di pasaran yang terbatas.

"Gulai telur ikan ini jarang-jarang ada, karena telur ikan juga susah dicari di pasar, tidak setiap hari ada," kata Mega.

Masakan lainnya yang disukai oleh pembeli adalah urap, ikan bawal asam manis, balado jengkol dan rendang.

Ada sekira 40 pedagang takjil di Pasar Benhil yang mulai berjualan dari pukul 11.00 sampai setelah buka puasa atau 19.00 WIB.

Mega adalah salah seorang pedagang yang paling ramai diserbu pembeli, karena posisi lapaknya berada di pinggir parkir sepeda motor sehingga mudah diakses.

Di Pasar Benhil belum semua lapak terisi penuh, khususnya yang berada di bagian belakang tenda berbentuk huruf L itu.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019