Dana cadangan dari laba bersih akan digunakan MUJ untuk pembelian aset di antaranya kantor dan melakukan pengembangan usaha di bidang energi khususnya di Provinsi Jawa BaratJakarta (ANTARA) - PT Migas Hulu Jabar (Perseroda) atau PT MUJ membukukan laba bersih sebesar Rp112,33 miliar dan mampu mengalokasikan dividen Rp35,6 miliar atau sebesar 32,11 persen dari laba bersih pada tahun buku 2018.
Direktur MUJ Begin Troys dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan salah satu penyebab pertumbuhan pendapatan ini karena pendapatan partisipasi dari pengelolaan Wilayah Kerja Offshore North West Java (WK ONWJ) sebesar 10 persen.
MUJ ikut mengelola wilayah kerja itu bersama dengan BUMD Kabupaten Bekasi, Subang, Kerawang, dan Indramayu serta BUMD Provinsi DKI Jakarta melalui Anak Perusahaan PT Migas Hulu Jabar ONWJ sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 37 Tahun 2016.
"Sepanjang 2018, kami terus fokus mengusahakan dan mengadvokasi mendapatkan hak PI 10 persen WK ONWJ, hingga akhirnya membukukan pendapatan perseroan dan mulai memberikan dividen kepada Pemprov Jawa Barat mulai tahun 2018," ujarnya.
Dari penggunaan laba bersih itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pencadangan untuk investasi dan pengembangan usaha, pembelian aset, serta Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dana cadangan dari laba bersih akan digunakan MUJ untuk pembelian aset di antaranya kantor dan melakukan pengembangan usaha di bidang energi khususnya di Provinsi Jawa Barat," kata Begin.
Ia mengharapkan pengembangan usaha ini dapat memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi di Jawa Barat dan menambah pendapatan perseroan yang dapat meningkatkan dividen ke Pemegang Saham dalam bentuk pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam kesempatan ini, anak perusahaan MUJ, yaitu PT Energi Negeri Mandiri (ENM), yang bergerak dalam usaha penunjang energi termasuk migas, juga tercatat membukukan laba positif pada tahun buku 2018.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
