Serang (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) semakin memantapkan program pilot project klaster Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai upaya untuk mencari potensi-potensi usaha kecil yang menarik untuk dikembangkan di setiap daerah atau provinsi yang merupakan ciri khas daerah tersebut. Pilot Project Klaster UMKM tersebut merupakan salah satu program yang ditujukan untuk memberdayakan sektor UMKM disamping program pendampingan melalui Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), Linkage Program BPR dan Bank Umum, atau Bazaar intermediasi Perbankan - UMKM, kata Deputi Gubernur BI S. Budi Rochadi pada pembukaan Bazar Perbankan dan UMKM Banten di Serang, Kamis. Ia mengatakan, Klaster UMKM ditujukan agar pihak Perbankan mengetahui lebih rinci potensi-potensi khusus yang dimiliki setiap daerah seperti Banten yang dikenal dengan emping melinjo. Jika BI telah mengetahui jenis usaha andalan dari setiap daerah tersebut, maka selanjutkan kepada para pengusaha kecilnya akan diberikan semacam pelatihan di bidang manajemen, akuntansi dan pemasaran sehingga mereka dapat meningkatkan usahanya lebih baik, katanya. Budi Rochadi mengatakan, BI tetap menempatkan sektor UMKM sebagai salah satu prioritas penting untuk didorong pengembangannya, karena sektor ini telah terbukti mampu berfungsi menjadi economic safety net pada saat sulit seperti krisis moneter lalu. Dari nilai ke-ekonomian-nya, baik dari segi kredit maupun pengelolaan usaha, sektor tersebut memiliki prospek keuntungan yang tinggi, yaitu dengan kisaran 10 sampai 50 persen per tahun. Ia mengatakan, langkah-langkah untuk mendorong UMKM memang memerlukan kreatifitas dan keaktifan dalam berinovasi, dan melalui kegiatan bazaar yang mempertemukan pengusaha mikro, kecil dan menengah dengan perbankan merupakan kegiatan yang akan mengurangi kendala terjalinnya rasa saling pengertian dan mengenal antara pengusaha UMKM dengan pihak Perbankan. Ia berharap melalui bazar tersebut penyaluran kredit perbankan untuk UMKM di Provinsi Banten yang hingga September 2007 sudah mencapai Rp21,23 triliun, atau naik 26,6 persen dibanding tahun lalu, dapat semakin digiatkan lagi. Sementara itu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, di Banten terdapat sebanyak 846.983 unit UMKM yang merupakan sektor usaha riil yang mampu memberikan sumbangan cukup tinggi terhadap PDRB Banten. Untuk mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah ini, Pemerintah Provinsi Banten bersedia memfasilitasi sesuai dengan keinginan UKM dan Perbankan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007