Jakarta (ANTARA) - Hari-hari yang tidak mudah belakangan ini bagi gelandang Tiemoue Bakayoko. Pemain berpaspor Prancis terlambat mengikuti sesi latihan pada pekan lalu, serta merta pelatih AC Milan Gennaro Gattuso menunjukkan reaksi tidak suka.

Gattuso lantas mengondisikan situasi yang tidak menyenangkan bagi Bakayako. Akhirnya, pecahlah konflik kecil.

Konflik semakin meruncing ketika terjadi peristiwa tak mengenakkan dalam laga pekan ke-35 Liga Italia melawan Bologna di San Siro, Selasa dini hari WIB. Saat itu Bakayoko bersiap melakukan pemanasan sebelum menggantikan Lucas Biglia di babak pertama laga antara AC Milan melawan Bologna.

Ternyata, Bakayoko berlama-lama masuk ke lapangan, akhirnya Jose Mauri masuk ke lapangan menggantikan Biglia.

Bakayoko disinyalir tidak merespons keputusan yang diambil Gattuso, kemudian ia justru melontarkan kata-kata tidak pantas di hadapan sesama pemain lainnya, sebagaimana dikutip dari laman calciomercato.

Menurut kantor berita Italia, Ansa, Bakayoko dan Gattuso terlibat konflik sebelum digelar sesi latihan di Millanelo. Leonardo dan Paolo Maldini juga hadir dalam pertemuan itu.

Baca juga: Tundukkan Bologna 2-1, Milan pelihara asa ke Liga Champions

Bakayoko mengukir musim yang gemilang bersama AC Milan, meski belakangan ini, ia cenderung ingin kembali ke Chelsea setelah masa peminjamannya berakhir di klub Liga Italia itu.

AC Milan cenderung juga tidak berniat membuat ikatan kontrak permanen bagi Bakayoko di akhir musim ini.

AC Milan dihadapkan kepada opsi pembayaran sekitar 30 juta poundsterling untuk membuat ikatan permanen bagi Bakayoko.

Sementara itu, Gattuso kini berada dalam tekanan mengenai masa depannya di AC Milan. Ia santer dikabarkan bakal digantikan oleh Maurizio Sarri, sebagaimana dikutip dari laman evening standard.

Gattuso lantas merespons dengan mengatakan, "Anda harus menaruh hormat pada situasi yang berkembang di ruang ganti pemain. Saya ingin menemukan solusinya dengan cara saya sendiri."

Baca juga: Tundukkan Lazio, Atalanta mantapkan posisi empat besar

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019