Mamuju (ANTARA) - Tokoh agama di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, meminta agar perbedaan politik tidak dijadikan pertentangan di masyarakat.

"Dalam setiap pelaksanaan pemilu sudah tentu ada menang dan kalah, yang mesti diterima," kata Sekretaris Ponpes Ihyaul Ulum DDI Baruga Kabupaten Majene, Ustad Najib, di Majene, Rabu.

Ia mengatakan, tidak perlu ada pertentangan politik dan janganlah perbedaan dijadikan pertentangan di masyarakat.

"Pemilu sudah diselenggarakan pada 17 April 2019 janganlah dijadikan pertentangan dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.

Ia mengimbau, agar sekat-sekat perbedaan politik dihilangkan dan percayakan kepada KPU Kabupaten Majene untuk menuntaskan kerjanya.

"Apabila ada upaya inskonstitusional atas kerja KPU selama ini, tentu itu sama saja mengkhianati aturan main yang telah disepakati bersama pada 6 Mei 2019 yang lalu di Kabupaten Majene," katanya.

Ia menilai, penyelenggara Pemilu 2019 telah jujur dalam melaksanakan pemilu di Majene.

"Jaga situasi agar tetap kondusif dan tetap menunggu hasil Pemilu 2019 yang resmi dari KPU," katanya.

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019