Saat dalam perjalanan, pompong diterjang angin barat laut, ombak menerjang dari belakang "boat" sehingga karam karena kemasukan air
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas)Tanjungpinang masih terus mencari korban pompong mengangkut 10 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang tenggelam di Perairan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, di mana lima orang ditemukan selamat, satu di antaranya meninggal dunia, sementara empat lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

Kepala Kantor Penyelamatan dan Pencarian (SAR) Tanjunpinang, Mu'min, Rabu, di Batam menjelaskan, peristiwa tenggelamnya pompong mengangkut TKI itu berlangsung, Minggu (5/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Pompong, kata dia, diketahui berangkat dari Sei Rengit, Johor, Malaysia menuju Batam.

Menurut Mu'min, saat dalam perjalanan, pompong diterjang angin barat laut, ombak menerjang dari belakang "boat" sehingga karam karena kemasukan air.

"Pompong tenggelam di Perairan Nongsa, Batam, pada koordinat 1° 9.373' N 104 15.901' E," jelas Mu'min.

Hingga hari ini pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan. Tim SAR gabungan dengan mengerahkan Kapal RB 209 "speed boat" Polda Kepri, dan juga milik Sat Pol Air Polres Bintan, KPLP Tanjung Uban dan perlengkapan pendukung lainnya, demikian Mu'min.

Baca juga: Polisi periksa empat saksi kasus pompong tenggelam

Baca juga: TKI korban kapal karam di Batam ingin segera pulang

Pewarta: Ogen
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019