Medan (ANTARA) - Jasa transportasi berbasis online GOJEK menyumbang Rp1,7 triliun ke perekonomian di Kota Medan dengan terbesar dari mitra pengemudi GO-RIDE (sepeda motor).

"Hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengungkapkan, kontribusi GOJEK sangat besar ke perekonomian," ujar Kepala LD FEB UI, Turro S Wongkaren, Ph.D di Medan, Rabu.

Dia mengatakan itu dalam pemaparan tentang hasil penelitian LD FEB UI mengenai Dampak GOJEK Terhadap Perekonomian Medan Pada Tahun 2018

Secara nasional sumbangan GOJEK ke perekonomian mencapai Rp44, 2 triliun dimana di Medan sebesar Rp1, 7 triliun.

Turro menjelaskan riset dilakukan di November 2018 - Januari 2019 melanjutkan survei LD FEB UI di tahun 2017 yang menggunakan GOJEK sebagai studi kasus untuk survei industri.

Riset tersebut menggunakan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dimana responden ditentukan dengan "simple random sampling" dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir.

Jumlah responden di Medan terdiri dari mitra GO-RIDE sebanyak 385 orang, GO-CAR (50) dan mitra UMKM GO-FOOD (100) dan mitra GO-LIFE, 80 responden.

"Sampel penelitian mewakili populasi mitra pengemudi dengan tingkat kepercayaan 95 persen," ujarnya yang didampingi Wakil Kepala LD FEB UI, Dr Paksi C.K. Walandow

Dia mengakui, kontribusi dari mitra pengemudi GO-RIDE masih menjadi yang terbesar bagi perekonomian di Medan yakni mencapai Rp847 miliar per tahun.

Setelah itu, GO-FOOD sebesar Rp 675 miliar, GO-CAR Rp190 miliar dan GO - LIFE Rp22 miliar per tahun.

Dibandingkan penelitian tahun 2017, kontribusi mitra GO-RIDE ke perekonomian di Medan naik empat kali lipat dan bahkan untuk GO- FOOD naik lebih dari 50 persen.

Dia menegaskan, dari hasil penelitian itu mengungkapkan, pertumbuhan kontribusi mitra UMKM GO-FOOD didorong optimalisasi fitur teknologi GOJEK dan GO-FOOD yang semakin gencar digunakan mitra UMKM.

"LD FEB UI berharap, hasil riset bisa dimanfaatkan pemerintah untuk membuat berbagai kebijakan termasuk dalam mendorong pertumbuhan digitalisasi khususnya di sektor UMKM," ujar Turro.


Baca juga: Jumlah order turun, Gojek "nekat" tetap lanjutkan tarif baru

Baca juga: Gojek minta regulator awasi penerapan tarif ojek daring

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019