Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, mencatatkan laba bersih sebesar 477 juta dolar AS atau sekitar Rp6,8 triliun pada 2018.

Berdasarkan data Pertamina yang diterima di Jakarta, Rabu, capaian tersebut meningkat signifikan bila dibandingkan dengan laba bersih tahun 2017, yaitu sebesar 250,88 juta dolar AS.

"Kami bersyukur karena peningkatan kinerja keuangan mencapai 146 persen di atas target yang ditetapkan, yaitu sebesar 326 juta dolar AS. Sedangkan untuk realisasi EBITDA Margin tercatat sebesar 65 persen atau 120 persen dari RKAP revisi. Saya sangat mengapresiasi banyak pihak atas pencapaian positif ini," kata Direktur Utama PHE, Meidawati.

Selain kinerja positif keuangan, PHE juga mencatatkan keberhasilan meningkatkan total produksi minyak dan gas tahun 2018 sebesar 75.191 MMBOE, lebih tinggi dari realisasi tahun 2017 sebesar 70.874 MMBOE. Kontributor utama produksi migas PHE adalah dari PHE ONWJ, PHE NSO, PHE NSB, PHE WMO, dan PHE OSES yang baru bergabung September 2018 lalu.

Pada sepanjang tahun 2018, PHE melakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 5 sumur dan menghasilkan temuan sumber daya 2C sebesar 212 MMBOE, meningkat 11 persen dari tahun lalu.

Sedangkan pengeboran development sebanyak 17 sumur yang menghasilkan tambahan cadangan P1 sebesar 119 MMBOE, meningkat 67 persen dari tahun lalu.

Meidawati juga menjelaskan strategi untuk mencapai rencana kerja tahun 2019, antara lain adalah fokus melakukan kegiatan eksplorasi, work over dan well service, dengan tetap mengutamakan aspek HSSE.

"Kami memiliki banyak aging facilities, selain itu kami pun harus berusaha menahan laju natural decline yang kesemuanya membutuhkan upaya khusus. Beberapa lapangan pengembangan kami percepat pengerjaannya untuk mengejar target 2019. Selain itu, kami akan mempercepat realisasi eksplorasi untuk mendapatkan cadangan pasti," katanya pula.

Fungsi Quality Health Safety Security dan Environment (QHSSE) juga menjadi perhatian serius manajemen PHE dengan Zero Fatality dalam lingkup kerja sangat diharapkan PHE mencatatkan 32,1 juta jam kerja selamat.

Selain kinerja operasional, anak perusahaan PHE juga berhasil mendapatkan predikat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebanyak dua predikat emas, tiga predikat hijau, dan tujuh predikat biru.

Selain itu, untuk pengelolaan lingkungan, PHE juga berprestasi di tingkat internasional dengan meraih peringkat pertama penghargaan ASEAN Energy Award 2018, di 36th ASEAN Minister of Energy Meeting (AMEM) Singapore, dan meraih penghargaan kategori CSR Leadership pada 10th Annual Global CSR Award.

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019