Saat ini PT Semen Kupang baru mampu memproduksi kurang lebih 250 ribu ton semen per tahun padahal permintaan masyarakat di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun.
Kupang (ANTARA) - PT Semen Kupang belum mampu memenuhi kebutuhan semen bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur karena permintaannya cukup besar.

"Saat ini permintaan pasar (demand) untuk semen, khusus di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun. Dan kami belum mampu mencapai jumlah tersebut," kata Direktur Utama PT Semen Kupang Matla ILajar kepada wartawan di Kupang, Kamis, usai bertemu dengan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat di ruang kerjanya dalam rangka melaporkan perkembangan produksi semen di Kota Kupang, mengingat Pemprov NTT adalah salah satu pemegang saham PT tersebut.

Ia menjelaskan bahwa saat ini PT Semen Kupang baru mampu memproduksi kurang lebih 250 ribu ton semen per tahun padahal permintaan masyarakat di NTT sendiri sudah mencapai 1,3 juta ton per tahun.

"Harapannya, dengan demand yang cukup besar ini, kami bisa menambah kapasitas lagi sehingga kami bisa layani semua, memenuhi kebutuhan pasar di Nusa Tenggara Timur. Bahkan, hingga ke Timor Leste dan Australia," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan membangun pabrik semen baru di Kota Kupang mengingat pemintaan  masyarakat di NTT sangat tinggi.

Saat ini lanjut dia pihaknya memang masih eksis dalam berproduksi dan memasarkan produk Semen Kupang di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Kami memiliki dukungan sumber daya alam yang cukup, batu kapur yang melimpah. Sumber daya listrik  juga sudah over supply. Semua infrastruktur mendukung. Jadi, harapan membangun pabrik semen baru itu memungkinkan untuk dilakukan," tambahnya.

Sementara itu Staf Khusus Gubernur NTT, Prof.Daniel Kame, menyebutkan pentingnya menjaga kesinambungan produksi PT.Semen Kupang.

Ia mengatakan kehadiran perusahaan tersebut telah menjadi simbol pembangunan industri di NTT. Karenanya harus diupayakan agar bisa menjadi salah-satu industri yang kuat secara bisnis.

“Semen Kupang ini salah-satu industri besar di Nusa Tenggara Timur. Selain sebagai salah-satu kegiatan ekonomi yang besar, juga merupakan ikon NTT. Secara bisnis, ini adalah industri yang sangat prospektif," ujar dia.

“Dari sisi pasar, untuk NTT kita masih memiliki selisih kebutuhan sebesar 1,1 juta ton per tahun. Potensi pasar kita selain di NTT, juga untuk Timor Leste dan Australia sehingga dari sisi bisnis, ini sustainable karena bahan bakunya tersedia secara melimpah dan pasarnya cukup luas," tambahnya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019