Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom selaku operator layanan komunikasi seluler Esia menargetkan jumlah pelanggan 3,7 juta sampai akhir 2007. "Pelanggan kita sampai akhir September sudah mencapai 2,95 juta. Sampai akhir tahun ini kita targetkan 3,7 juta pelanggan," kata Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Erik Meijer yang didampingi dalam acara peluncuran layanan Sport Esia di Jakarta, Senin. Erik optimis target 3,7 juta pelanggan tersebut dapat tercapai karena sampai akhir September, pelanggan Esia telah mencapai 2,95 juta orang. Ketika ditanya wartawan apakah target Esia untuk membuka layanan di 17 kota tahun ini tercapai, Erik mengatakan hal tersebut dapat tercapai. "Kemarin kita sudah meluncurkan di Lampung. Minggu ini kita luncurkan di Palembang, dan ada beberapa kota yang akan kita buka sampai akhir tahun ini," kata Erik. Dia melanjutkan Esia akan terus menambah jaringan layanannya di berbagai kota di Indonesia pada tahun depan. Sebelumnya Erik menyebutkan pada Agustus 2007, layanan Esia dan Wifone telah membuka jaringan di tujuh kota baru yakni Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Yogjakarta, Medan dan Padang. "Pengembangan layanan Esia dan Wifone menargetkan membuka jaringan berikutnya di 17 kota di Indonesia, pada tahun 2007 ini," katanya. Menurutnya, ekspansi layanan jaringan Esia itu antara lain di Kota Palembang, Pekanbaru, Batam dan Bali serta beberapa kota besar di Kalimatan. Ia menambahkan, dengan dibukanya layanan di Bandarlampung, Esia dan Wifone telah merambah ke-25 kota, termasuk 17 kota di kota wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang menjadi daerah awal pengembangan Esia sebelum mendapat lisensi nasional dari pemerintah tahun 2007. Sementara ketika ditanya apakah dengan diluncurkannya layanan FWA (Fix Wireless Acces) Starone dari Indosat akan mempengaruhi Esia, Erik mengatakan hal tersebut tidak berpengaruh kepada Esia. "Kita senang saja (dengan adanya Starone Indosat), kompetisi semakin seru. Mudah-mudahan bisa meningkatnya pamor CDMA di Indonesia," kata Erik. Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan promosi dan pemasaran Esia seperti yang telah dilakukan sebelumnya tanpa terpengaruh dengan layanan FWA dari operator lainnya. "Kita meneruskan apa yang telah kita lakukan selama ini yaitu menawarkan layananan dan perangkat yang paling murah dengan mutu yang paling baik dan model yang lengkap," kata Erik. Dia mengharapkan masyarakat jeli untuk memilih layanan FWA dengan melihat tarif harga yang ditawarkan. "Harapan saya agar masyarakat bila akan memilih, melihat secara detil pada enawarannya yang ada. Kalau dari menit pertama harganya berapa, kalau menit selanjutnya harganya berapa. Contohnya ada yang menawarkan tarif yang sangat murah akan tetapi pada menit pertama Rp3000. Dengan Esia Rp3000 bisa ngobrol tiga jam," tambah Erik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007