Jakarta (ANTARA) - Jose Mourinho yakin tidak ada tim favorit antara Liverpool dan Tottenham Hotspur untuk memenangkan final Liga Champions, kemungkinan kemenangan bisa ditentukan oleh adu penalti.

Liverpool berhasil mendapatkan tiket ke Madrid pada 1 Juni nanti dengan membalikkan defisit 0-3 pada leg pertama melawan Barcelona, sedangkan trigol babak kedua dari Lucas Moura di Amsterdam membuat Spurs bangkit dari ketertinggalan melawan Ajax.

Pada prediksi sebelumnya, Mourinho merasa kedua tim akan sulit mencapai final setelah kalah pada leg pertama mereka dan sekarang ia enggan untuk membuat prediksi lagi.

Namun, pelatih asal Portugal tersebut berharap sebuah pertandingan yang menarik antara dua tim yang saling mengenal dengan baik.

Baca juga: Pertama dalam sejarah, semua final antarklub Eropa dihuni Inggris

"Saya tidak tahu lagi! Pekan ini sepak bola menghancurkan semua prediksi orang. Sangat, sangat sulit. Apa yang bisa kukatakan?. Keduanya memiliki peluang yang luar biasa dan kedua tim mencapai final dengan perasaan, 'kami tidak terkalahkan, kami membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin'," kata Mourinho kepada Russia Today, yang dilansir Metro pada Sabtu (11/5), saat ditanya tentang prediksi pertandingan final nanti.

"Jadi saya rasa kedua tim pergi dengan mental positif yang luar biasa. Dua tim dari negara yang sama, menurut pandangan pribadi saya, saya tidak terlalu menyukainya. Dan saya rasa tingkat tekanan lebih tinggi bagi seseorang untuk kalah dan membuat tim dari negara yang sama juara Eropa."

"Liverpool lebih suka bermain melawan Ajax, dan Tottenham lebih suka bermain melawan Barcelona," tambahnya.

"Apa pun bisa terjadi. Tidak ada yang mengenal Liverpool lebih baik daripada pelatih klub Liga Premier Inggris. Tidak ada yang mengenal Tottenham lebih baik daripada pelatih klub Liga Premier Inggris."

Baca juga: Mourinho: Kekuatan mental Klopp, kunci sukses Liverpool

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019