Mataram (ANTARA) - Kader Partai Golkar menginginkan H Misbach Mulyadi menduduki posisi Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat dari sejumlah nama calon anggota legislatif dari partai itu yang terpilih pada Pemilu 17 April 2019.

Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga DPD Partai Golkar NTB Hasan Masat di Mataram, Minggu, mengatakan dari 10 nama ada enam yang berpotensi menjadi Ketua DPRD NTB. Mereka adalah Hj Baiq Isvie Rupaeda, H Umar Said, H Misbach Mulyadi, H Fuaddi, dan HA Hafid. Namun dari enam nama itu, H Misbach Mulyadi memiliki peluang kuat untuk menduduki kursi Ketua DPRD NTB.

Menurut dia, ada beberapa alasan yang bisa mendorong H Misbach Mulyadi sebagai Ketua DPRD NTB. Selain sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar NTB, Misbach dinilai berpengalaman dalam politik. Punya jejaring luas, dan dikenal sebagai figur santun serta memiliki jejak rekam politik yang baik.

"Saya kira Haji Misbach punya peluang besar untuk jadi Ketua DPRD NTB," ucapnya.

Hasan menilai Misbach punya andil untuk membawa kondusifitas Partai Golkar NTB selama ini. Sebab, sepak terjangnya di internal partai berlambang pohon beringin itu sangat luar biasa. Lagipula, Misbach berani tampil sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) wilayah NTB untuk calon presiden dan wakil presiden H Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Tak hanya itu, kata dia, Keberadaan Misbach pun sangat dikenal luas para politisi. Termasuk di level DPP Partai Golkar yang kini diketuai Airlangga Hartarto itu. Karena itu, Hasan meyakini Misbach bakal mendapat dukungan luas baik dari partai politik di NTB maupun dari DPP Partai Golkar.

Meski begitu, Hasan menegaskan Partai Golkar punya mekanisme tersendiri untuk memilih calon Ketua DPRD NTB. "Akan dibahas baik dalam rapat harian maupun melalui mekanisme pleno," ungkap Hasan.

Apakah peraih suara terbanyak pada pemilu legislatif 2019 lebih berpeluang. Hasan menegaskan Golkar tidak menganut sistem tersebut. Mengacu pada periode sebelumnya, justru bukan kader yang memperoleh suara terbanyak yang jadi Ketua DPRD NTB. Begitu juga dengan pergantian Ketua DPRD NTB pada pertengahan 2016 tidak mengacu pada perolehan suara.

"Kalau itu dilakukan, saat itu hanya Haji Humaidi yang punya peluang jadi Ketua DPRD NTB menggantikan Haji Umar Said dan bukan ibu Isvie Rupaeda," tegasnya.

Lebih lanjut, Hasan Mahsad menegaskan meskipun pada 2018 Partai Golkar merupakan rival politik Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah, tapi secara pribadi antara Haji Misbach dengan Doktor Zulkieflimansyah merupakan sahabat lama.

"Jadi nama Misbach dinilai akan 'landing' dalam kekuasaan Zul," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019