Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta akan menargetkan kenaikan penumpang dari sektor profesi yang membutuhkan mobilitas tinggi dan penumpang yang ingin memiliki moda transportasi alternatif untuk melewati kemacetan.

"Kami akan menargetkan pegawai dengan mobilitas tinggi seperti wartawan dan surveyor. Karena masih banyak yang menggunakan kendaraan dinas sekarang. Target customer sekarang sudah lebih spesifik ke profesi dan lifestyle tertentu," ujar Corporate Secretary Muhammad Kamaluddin di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa.

Penjaringan penumpang spesifik itu rencananya akan dilakukan dengan mengadakan acara-acara khusus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar stasiun MRT.

"Malam kan sepi, maka kita akan tambah kegiatan pada jam 7 malam hingga jam 12 malam. Kita bikin acara dengan kantor dan hotel sekitar. Supaya orang tersedot ke acara itu dan menggunakan MRT," katanya.

Penargetan penumpang itu merupakan bagian dari usaha PT MRT Jakarta untuk memenuhi target rata-rata 80.000 penumpang per hari pada Mei dan meningkatkannya hingga 100.000 penumpang per hari sampai akhir tahun 2019.

"Target tetap sama dengan sebelumnya pada Mei rata-rata di atas 80.000 penumpang. Untuk akhir tahun kami berusaha mencapai level 100.000 penumpang. Kami harap tidak terjebak dengan comfort zone meski saat ini penumpang sudah di atas 80.000," tegasnya.

Sebelumnnya MRT Jakarta memberlakukan tarif dengan diskon sebesar 50 persen sejak mulai beroperasi penuh pada Maret 2019. Namun, dimulai dari Senin, 13 Mei, tarif normal sudah mulai diberlakukan untuk semua perjalanan memakai kereta Ratangga.

 

 

Pewarta: Sri Muryono dan Prisca Triferna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019