realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Sumut sudah mencapai 50 persen sehingga sudah dapat diajukan penambahan dan realokasi penggunaan
Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumut akan mendapat tambahan pasokan pupuk bersubsidi dengan mengacu pada revisi luas lahan sawah yang menjadi 397.000 hektare.

"Sebelumnya alokasi pupuk subsidi di Sumut tahun 2019 hanya diberikan 251.909 ton atau berkurang siginifikan dari tahun 2018 sebanyak 437.392 ton dengan alasan lahan sawah berkurang banyak," ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan, Rabu.

Menurut gubernur, tambahan pasokan pupuk bersubsidi itu akan dilakukan Kementerian Pertanian.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Dahler menjelaskan, penambahan alokasi pupuk itu dijanjikan Kementerian Pertanian setelah Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyurati dengan menjelaskan soal kesalahan data luasan lahan pertanian di Sumut.

"Secara resmi, bulan ini (Mei), kami akan mengajukan permintaan penambahan pupuk tersebut,” ujar Dahler.

Menurut Dahler yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap yang mantan Kadis Tanaman Pangan Sumut, pengurangan alokasi pupuk .karena kesalahan data.

Berdasarkan penetapan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, luas lahan pertanian di Sumut berkurang 171.000 hektare.

Data itu menjadi acuan Kementerian Pertanian mengalokasikan pupuk bersubsidi dengan volume yang juga diturunkan.

Sementara setelah dilakukan pendataan di lapangan berdasarkan data seluruh PPL dan ditandatangani kepala desa dan camat, luas lahan sawah ada 397.000 hektare.

"Memang ada pengurangan luasan, tetapi hanya 37.000 hektare sehingga kesalahan data itu dilaporkan, " ujar Azhar.

Saat ini, realisasi penyerapan pupuk bersubsidi di Sumut sudah mencapai 50 persen sehingga sudah dapat diajukan penambahan dan realokasi penggunaan pupuk bersubsidi.
Baca juga: Kementan alokasikan Rp27 triliun untuk 8,8 juta ton pupuk bersubsidi
Baca juga: Kuartal I 2019, penjualan Pupuk Indonesia 2,95 juta ton
Baca juga: Stok pupuk untuk kebutuhan Jabar dan Banten aman

 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019