Nunukan (ANTARA) - Pemkab Nunukan, Kalimantan Utara memanggil PT PLN karena sering terjadinya pemadaman listrik selama Ramadhan 1440 H dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Nunukan Robby N Serang memanggil Manager PLN Rayon Nunukan untuk memastikan alasan dilakukannya pemadaman listrik bergilir tersebut di ruang kerjanya pada Rabu.

Manajer PT PLN (Persero) Rayon Nunukan Fajar Setiayadi menyampaikan terjadinya pemadaman listrik akibat kerusakan mesin PLTMG Sebaung serta adanya perbaikan secara berkala pada mesin tenaga diesel di gardu Sei Bilal Kelurahan Nunukan Barat.

Perbaikan tersebut menyebabkan penurunan pasokan listrik kepada pelanggan hingga 1,5 Mega Wat (MW).

“Beberapa pembangkit listrik ini mengalami kerusakan awal bulan puasa lalu. Di antaranya satu unit mesin berkapasitas satu Mega Wat (MW) dan PLTMG yang berada di Sebaung yang menjadi mitra di PT Bugag juga mengalami kerusakan," ungkap Fajar.

Sementara pola masyarakat dalam pemakaian listrik mengalami perubahan pada bulan suci Ramadhan utamanya terjadi beban puncak pada pukul 17.00 wita hingga pukul 05.00 wita.

"Penggunaan listrik lebih banyak pada malam hari dari pada siang hari, sehingga kebutuhannya lebih meningkat dari hari biasanya," ujar Manager PT PLN Nunukan ini.

“Pola masyarakat dalam pemakaian listrik, lanjut dia,  mengalami perubahan sehingga beban puncak dimulai sore hingga malam dan menghimbau menggunakan listrik lebih hemat.

Usai pertemuan, Robby Nahak Serang menyatakan, apa yang disampaikan Manager PT PLN perlu diapresiasi karena tidak adanya
cadangan mesin maupun pasokan listrik yang dapat mengantisipasi terjadinya penurunan daya jika ada kerusakan pembangkit listrik milik PT PLN Maupun PT Bugag.

Oleh karena itu, Robby menekankan, langkah antisipasi yang perlu dilakukan apabila terjadi terus menerus melalui terobosan mendapatkan mesin pembangkit cadangan.

Menurut dia, pemadaman listrik berkepanjangan dapat mengganggu perekonomian masyarakat.

“Bisa dibayangkan jika terhenti, berapa banyak uang yang hilang dan berapa banyak kerugian yang terjadi. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Nunukan akan melakukan koordinasi ke provinsi, maupun tingkat cabang hingga Kementerian BUMN, untuk ke depannya agar pertumbuhan perekonomian Nunukan tetap terjaga,” jelas Robby.

Ke depannya Robby meminta agar PT PLN maupun PT Bugag senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah sehingga jika sewaktu-waktu ada persoalan serupa, pemerintah punya kewajiban untuk memberikan dukungan.

“Atas pemadaman listrik bergilir ini, PLN juga harus memperhatikan fasilitas umum. Seperti RSUD, pusat-pusat pelayanan pemerintah, pusat perdagangan dan daerah rawan, jangan sampai gelap total. Ini bulan Ramadhan, penjadwalan harus dikoordinasikan. Jangan padamkan pada saat orang berbuka puasa dan saat tarawih,” pesan Robby.

Pewarta: Rusman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019