Jakarta (ANTARA News) - Ingat tembang cinta abadi berlirik dan berirama musik Latin "Besame Mucho"? "Besame, besame mucho, como si fuera esta noche la ultima vez (kecuplah, kecuplah aku berkali-kali, seolah malam ini menjadi yang terakhir kali)". Lagu itu lebih populer ketimbang penciptanya, Consuelo Velazquez, dara belia berdarah Meksiko yang belum berusia 16 tahun dan belum pernah mendapat kecupan pertama saat menciptakan lagu itu tahun 1940. Betapa tidak, lagu yang pertama kali direkam untuk penyanyi Emilio Tuero itu dinyanyikan kembali sedikitnya oleh 108 penyanyi dan grup musik dunia versi Wikipedia seperti Elvis Presley, Nat King Cole, Frank Sinatra, The Beatles, The Flamingos, Dean Martin, Julio Iglesias, Royal Philarmonic Orchestra, dan Andrea Bocelli. Pada album terbaru "Vivere" milik Andrea Bocelli yang dirilis Universal Music Indonesia baru-baru ini, keindahan lagu itu tersaji bersama 14 tembang unggulan penyanyi kelahiran Italia 22 September 1958 itu. Bocelli amat terkesan dengan lagu "Besame Mucho" itu. "Ketika masih main di bar-bar saya seringkali menyanyikan lagu itu untuk memenuhi permintaan pengunjung," katanya dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Universal Music Indonesia. Album itu merupakan kumpulan tembang terbaik penyanyi opera bersuara tenor dalam iringan musik klasik sekelas Bocelli. Bocelli semakin tenar terlebih dijadwalkan menjadi penembang resmi pembukaan Olimpiade China tahun 2008 mendatang. Album "Vivere" itu sekaligus memperingati 10 tahun kesuksesan tembang "Vivere" yang diambil dari album "Romanza" tahun 1997. Selain "Besame Mucho" yang diambil dari album "Amore" (2006), pada album itu dapat disimak "Il Mare Calmo Della Sera" (dari album Il Mare Calmo Della Sera, 1994), "Time To Say Goodbye (Con te Partiro)", "Romanza", "Vivo Per Lei" (dari album berjudul Bocelli, 1995),"Dare to Live (Vivere)" (dari album Romanza, 1997). Lalu, "Sogno" dan "Canto Della Terra" (dari album Sogno, 1999), "Because We Believe" (album Amore, 2006), "The Prayer" (single 1998) dan "Melodramma" (dari album Cieli Di Toscana, 2001). Tembang "La Voce Del Silenzio" yang dipopulerkan penyanyi Dionne Warwick tahun 1968 juga dapat disimak dalam album Andrea Bocelli itu termasuk lagu-lagu baru ciptaan Bocelli berjudul "A Te" yang dibuat bersama musisi Kenny G, tembang "Io Ci Saro" bersama pianis China Lang Lang, dan "Bellissime Stelle" bersama musisi David Foster. Selain menyertakan musisi terkenal seperti Kenny G, Lang Lang, dan David Foster, dalam album terbaik itu, Bocelli menyertakan penyanyi terkenal lain seperti Celine Dion, Sarah Brightman, Giorgia, dan penyanyi orkestra Italia terkenal Laura Pausini yang pernah sukses menjual 30 juta keping dari album-albumnya ke seluruh dunia dan memperoleh penghargaan 160 "platinum" serta satu "diamond". Rekor "Guiness Book" Kemampuan teknik vokal tenornya yang membahana tak terlepas dari tempat kelahirannya Di Lajatico, pinggiran kota Tuscany yang tak terlalu jauh dari kota kuno Pisa, Italia. Daerah itu dikenal sebagai tempat kelahiran penyanyi-penyanyi opera Italia. Bocelli sendiri mengidolakan dan memimpikan suatu saat bisa terkenal seperti Mario Del Monaco, Beniamino Gigli, dan Franco Corelli yang berasal dari daerah itu. Bakat alami yang dimiliki Bocelli berupa suaranya yang khas dan indah itu sebenarnya telah menarik perhatian sejumlah selebritis lokal di Tuscany ketika ia masih kecil tetapi Bocelli belum terlalu menghiraukan karena aktivitasnya hanya belajar dan sekolah hingga meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Pisa. Bocelli sempat menjadi pengacara pemerintah sebelum akhirnya berguru musik dan lagu kepada Franco Corelli. Tahun 1992 menjadi awal karir Bocelli ketika penyanyi rock Italia Zucherro mencari penyanyi tenor untuk merekam lagu "Miserere" bareng sang legenda orkestra Luciano Pavarotti (meninggal 6 September 2007 dalam usia 71 tahun). Bocelli terpilih. Zucherro ketika itu berkomentar hanya Bocelli yang bisa menangkap esensi lagu tersebut karena Bocelli menyanyi dengan suara hatinya. Terbukalah peluang Bocelli ke dunia internasional karena suaranya menarik perhatian. Ia berduet dengan Sarah Brightman dalam tembang "Con Te Partiro". Tembang itu berhasil menduduki peringkat pertama di Prancis, bertahan selama 14 minggu di tangga lagu Jerman, dan terjual tiga juta kopi. "Saya memiliki kenangan terindah bernyanyi bersama Bocelli," kata Brightman. Album "Romanza" yang dirilis tahun 1997 "meledak" di pasaran sehingga membuat Bocelli meraih berbagai penghargaan multiplatinum, terjual lebih dari 16 juta kopi di seluruh dunia, termasuk tiga juta di Amerika Latin dan Spanyol, satu juta di Italia, dan 500 ribu di kawasan Timur Jauh. Tembang "The Prayer" yang dinyanyikan bersama Celine Dion menjadi soundtrack film animasi "The Quest for Camelot" karya sutradara Frederick Du Chau tahun 1998. Tembang itu membuat Bocelli meraih penghargaan "Golden Globe" sebagai tembang terbaik. Tembang itu dinominasikan pula untuk meraih penghargaan Academy atau Piala Oscar. Hal yang paling monumental bagi karir Bocelli adalah ketika namanya terukir dalam buku rekor dunia (The Guiness World Records) sebagai penyanyi solo klasik yang albumnya paling laris, "Sacred Arias". Tembang Bocelli pun berjaya pada tangga laku klasik di AS. Tahun 2001 Bocelli menerbitkan buku otobiografi berjudul "The Music of Silence". Tahun 2002 ia rekaman bareng pemusik klasik Lorin Maazel untuk album berjudul "Sentimento". Album itu menjadi album klasik terbaik dan memperoleh "British Classical Brit Awards" tahun 2003. Atas keberhasilannya tersebut, Bocelli mengakui bahwa apa yang telah ia ukir adalah harapan yang ingin ia capai. "Semua tak terlepas dari penyanyi favorit yang membuatku menangis, membuatku bermimpi," katanya. Dan Bocelli tak sedang bermimpi melainkan senantiasa memberikan yang terbaik buat para pecintanya di seluruh dunia. Menjadi orang yang paling dekat dengan para pecintanya, seperti salah satu bait tembang "Besame Mucho" itu. "...Quiero tenerte muy cerca, Mirarme en tus ojos, Verte junto a mi, Piensa que tal ves ma?ana, Yo ya estare lejos, Muy lejos de ti (Kuingin memilikimu sangat dekat, melihat diriku dari matamu, melihatmu di sisiku, pikirkan mungkin besok ku kan pergi jauh, jangan jauh darimu)."(*)

Pewarta: Oleh Budi Setiawanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007