Jakarta (ANTARA News) - Kwartir Nasional Praja Muda Karana (Kwarnas Pramuka) menggelar pertunjukan operet lingkungan hidup bagi anak-anak dalam acara peringatan Hari Ibu ke-79 di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, Rabu. Operet yang dimainkan oleh sekitar 40 anggota Pramuka Syailendra dan anak-anak Rukun Warga (RW) 08 Banjarsari, Jakarta, itu berjudul "Untukmu Indonesiaku, Ku Perbaiki Lingkunganku". Pesan-pesan pelestarian lingkungan hidup seperti tentang fungsi hutan, pohon bakau, daur ulang sampah, penghijauan, dan dampak pemanasan global, disampaikan dalam dialog yang menggunakan bahasa sederhana, serta mudah dimengerti anak-anak. Beberapa pemain membawa alat bantu, seperti wayang kulit namun terbuat dari kardus bekas yang dilukis dan dibentuk menyerupai, antara lain pohon, tanaman bakau, ikan, dan terumbu karang. "Wayang lingkungan tersebut dibuat oleh Mas Miko, seorang seniman pengukir wayang dari Magelang," ujar Nuning Wirjoatmodjo, asisten andalan Pramuka, warga Banjarsari, dan mantan asisten program senior UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Iptek dan Kebudayaan). Ceritera operet atau sandiwara lingkungan hidup bagi anak-anak itu diprakarsai dan ditulis oleh Nuning, yang telah berhasil memotivasi warga Banjarsari, sehingga menjadikan Banjarsari sebagai kampung ramah lingkungan yang memenangkan Kalpataru Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta beberapa tahun lalu. Operet tersebut diselingi dengan beberapa lagu lama, seperti Edelweis, Mandi Pagi, Bandar Jakarta, Nyiur Hijau dan Padamu Negeri, yang dinyanyikan dengan merdu oleh Kelompok Koor Banjarsari "The Seniors". Selain pertunjukan operet lingkungan hidup, peringatan Hari Ibu tersebut juga diisi dengan acara dialog interaktif tentang fungsi dan peran ibu yang menampilkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Farida Hatta, Direktur Program dan Produksi RRI, Niken Widiastuti, dan Guru Besar Sastra Universitas Indonesia (UI), Prof DR Achadiati Ikram. Meutia Hatta mengatakan bahwa Desember, yang pada setiap tanggal 22 diperingati sebagai Hari Ibu, juga merupakan bulan penanaman pohon. Menurut Meutia, pada tanggal 1 Desember lalu, perempuan Indonesia, yang dimotori oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono, berhasil menanam lebih dari 10 juta pohon di seluruh pelosok negeri. Bulan Desember tahun depan, para perempuan Indonesia kembali akan menanam dan memelihara pohon, demikian Meutia Hatta. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007