Kulon Progo (ANTARA) - Komisi IX DPR RI mengharapkan pemerintah daerah di seluruh Indonesia merevitalisasi balai latihan kerja untuk meningkatkan kualitas dan perluasan keterampilan kerja bagi calon tenaga kerja yang siap kerja dan profesional.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ermalena di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, mengatakan banyak balai latihan kerja (BLK) yang mangkrak, karena pemerintah daerah kurang peduli dan banyak yang kekurangan tenaga instruktur.

"Kami berharap pemerintah daerah mengoptimalkan BLK untuk mencetak tenaga kerja yang profesional, dan andal. Khusus di Kabupaten Kulon Progo, BLK mampu mengembangkan keterampilan dari setiap sumber daya manusia (SDM) agar tercipta karya yang berkualitas seiring adanya Bandara Internasional Yogyakarta," kata Ernalena saat kunjungan kerja di Pemkab Kulon Progo dengan tema "Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan Pengembangan Latihan Kerja".

Ermalena mengatakan saat ini ketenagakerjaan menjadi masalah tersendiri yang perlu diperhatikan. Adanya bandara dan beberapa peluang kerja di Kulon Progo akan menyerap tenaga kerja yang banyak.

Namun, melihat peluang besar ini masih perlu dipertanyakan mengenai kualitas SDM, apakah sudah sesuai atau belum. Hal ini tentu menjadi tugas BLK untuk menjawab permasalahan tersebut mengingat kurangnya instruktur dalam peningkatan SDM ini.

“Peran BLK yang sesungguhnya terletak pada kemampuan memberdayakan agar jangan sampai anak-anak Kulon Progo menjadi penonton di tempatnya sendiri. Diharapkan anak-anak mampu mengisi peluang kerja yang ada,” katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan bahwa peluang kerja di Kulon Progo sejak berdirinya bandara harus dimanfaatkan dan bukan hanya untuk sekedar mengisi kekosongan, namun diimbangi dengan kualitas yang baik pula.

Saat ini, Balai Latihan Kerja Kulon Progo menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu Pemkab menginisiasi program reorientasi, revitalisasi, dan rebranding Balai Latihan Kerja yang memfokuskan pada SDM melalui pembinaan kejuruan yang mudah dan terarah, peningkatan kualitas dan kuantitas kejuruan unggulan, pembinaan instruktur serta peningkatan reputasi BLK.

"Kekurangan intruktur BLK Kulon Progo tidak mematahkan kami dalam mencetak calon tenaga kerja yang siap kerja dan dibutuhkan perusahaan," katanya.*


Baca juga: Legislator: BLK harus beradaptasi songsong Industri 4.0

Baca juga: 80 persen alumni Balai Latihan Kerja Makassar terserap industri

Pewarta: Sutarmi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019