Gorontalo (ANTARA News) - Hujan deras yang disusul banjir bandang di Gorontalo, Kamis, mengakibatkan sejumlah lokasi mulai mengalami longsor. Longsor paling parah terjadi di desa Lombongo, Kabupaten Gorontalo, di mana 20 rumah telah rata dengan tanah akibat hantaman banjir. Kondisi itu menyebabkan akses jalan terputus dan warga mendesak pemerintah untuk segera menanganinya. "Karena jalan rusak kami tidak bisa kemana-mana. Makanya pemerintah provinsi jangan hanya memperhatikan Kota Gorontalo saja," kata seorang warga Lombongo, Maman, ketika dihubungi ANTARA News. Sementara itu, longsor juga terjadi di kawasan kantor Gubernur di kelurahan Botu, yang berada di lokasi cukup tinggi sehingga dikhawatirkan menimpa para pegawai dan masyarakat yang melintasinya. Di kawasan yang juga berdiri kantor DPRD, badan kepegawaian, diklat dan pengadilan tinggi tersebut, bongkahan tanah mulai jatuh ke jalan yang menanjak. Asisten pembangunan Setda Provinsi Gorontalo, Boni Ointu mengatakan bahwa kawasan gunung yang dipotong (cutting) itu tanahnya masih labil. "Jadi bisa terjadi longsor bila hujan deras turun. Tapi untuk membuat struktur tanahnya padat atau kompak tentu harus bertahap," jelas Boni. Hingga Kamis malam hujan masih terus mengguyur sejumlah wilayah di Gorontalo dan prakiraan cuaca oleh BMG menyatakan bahwa hujan dengan intensitas lebat masih berpeluang terjadi dan lebih besar dari 50 milimeter per hari. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007